Beranda / Berita / Aceh / Terkait Aplikasi 'Kitab Suci Aceh' Terjemahan Injil, DPP Pemuda Cinta Aceh Surati Google

Terkait Aplikasi 'Kitab Suci Aceh' Terjemahan Injil, DPP Pemuda Cinta Aceh Surati Google

Sabtu, 30 Mei 2020 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kolase foto Ketua Umum DPP PCA, Sulthan Alfaraby dan aplikasi Kitab Suci Aceh di Google Play Store. [Foto: IST/ Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Cinta Aceh (DPP PCA) secara resmi melayangkan surat kepada Managing Director Google Southeast Asia terkait aplikasi di Google Play Store yang berjudul "Kitab Suci Aceh", Jumat (29/5/2020).

DPP PCA menegaskan, sebuah aplikasi di Google Play Store dengan nama Kitab Suci Aceh ini yang dikembangkan oleh Faith Comes by Hearing dirasa perlu dikaji ulang jika mencantumkan nama "Aceh" pada aplikasi mereka. Pasalnya, hal tersebut ditakutkan akan memicu keresahan di kalangan masyarakat Aceh yang mayoritasnya beragama Islam.

"Kami merasa ini perlu mereka kaji ulang lagi sebelum merilis aplikasinya. Karena Yang Terhormat, pengembang aplikasi Kitab Suci Aceh ini mencantumkan nama Aceh. Apalagi, isinya merupakan kitab suci lain yang diterjemahannya ke dalam bahasa Aceh," ujar Ketua Umum DPP PCA, Sulthan Alfaraby kepada Dialeksis.com, Sabtu (30/5/2020).

"Seperti kita ketahui, di Aceh mayoritasnya adalah Islam dan Al-Quran adalah kitab sucinya. Jika di Playstore terdapat aplikasi dengan judul 'Kitab Suci Aceh' namun isinya bukan Al-Quran, melainkan kitab suci lain, maka hal ini ditakutkan adakan membuat keresahan di kalangan masyarakat Aceh yang terkenal kental dengan Keislaman," tambahnya.

Pihak DPP Pemuda Cinta Aceh juga mengaku secara resmi telah melayangkan surat yang tertuju kepada Managing Director Google Southeast Asia untuk segera meninjau kembali penerbitan aplikasi Kitab Suci Aceh di Google Playstore, agar tidak timbul keresahan di kemudian hari.

"Sudah kami kirimkan surat yang ditujukan kepada Bapak Managing Director Google di Asia Tenggara agar meninjau kembali penerbitan aplikasi ini supaya tidak muncul keresahan di kemudian hari," kata Sulthan Alfaraby.

"Kami harap, Google selaku perusahaan yang peduli dengan saran konsumen, bisa lebih bijak dalam menanggapi hal ini. Terima kasih kami ucapkan atas perhatiannya," pungkasnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda