Beranda / Berita / Aceh / Terbaik Penurunan Angka Stunting di Aceh, Aminullah: Pemko Beri Perhatian Khusus

Terbaik Penurunan Angka Stunting di Aceh, Aminullah: Pemko Beri Perhatian Khusus

Senin, 24 Januari 2022 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. [Foto: Pemko Banda Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Wakil Wali Kota Zainal Arifin, terus berupaya melakukan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Banda Aceh.

Komitmen meminimalisir stunting tersebut dibuktikan dengan turunnya angka stunting hingga 23,4 persen, dan terbaik di Aceh. Hal itu berdasarkan data yang dirilis oleh BKKBN Aceh, 20 Januari 2022 lalu.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan angka stunting itu berhasil diturunkan, salah satunya dengan sinergi antar lini pos gizi terpadu, baik Puskesmas, pemangku kebijakan (stakeholders), maupun jajaran Pemko terdepan, yakni pihak Gampong dan Kelurahan.

“Ini adalah keberhasilah dari usaha kita bersama. Kita harapkan ke depan, kasus stunting tidak ada lagi di Banda Aceh. Hal ini tentunya bisa kita capai dengan adanya kerja sama dari semua pihak, baik gampong, petugas kesehatan, yang sangat penting adalah masyarakat yang harus antusias memeriksa kesehatan anak-anaknya,” kata Aminullah, Senin (24/1/2022).

Aminullah menegaskan, Pemko memberi perhatian khusus dalam penanganan stunting di Kota Banda Aceh, karena sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak di masa yang akan datang. Selain itu, program penanganan stunting termasuk dalam program prioritas yang selalu dipantau perkembangannya.

Pemko Banda Aceh sendiri, sudah membangun rumah penyuluh KB di setiap Gampong di Kota Banda Aceh, dan diperkuat dengan program-program lainnya untuk pencegahan dan penurunan stunting di Kota Banda Aceh.

“Kemarin sudah kita resmikan lagi dua Balai Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kecamatan Kutaraja dan Baiturrahman Desa Peulanggahan Kota Banda Aceh, yang sebelumnya telah terbangun tujuh unit di kecamatan lainnya,” ungkapnya.

Dengan adanya balai penyuluh KB, diharapkan para penyuluh kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga, dapat lebih maksimal dalam membina warga untuk mengetahui secara detail pentingnya program KB guna menjalankan pembangunan serta mewujudkan keluarga sejahtera.

Selain itu, menurut Aminullah Usman, fungsi balai KB juga untuk meningkatkan gizi dan kesehatan bagi warga Kota Banda Aceh, karena membatasi kelahiran anak menjadi faktor utama dalam meningkatkan kesehatan, baik anak maupun ibu.

“Dengan pendampingan dan kontrol yang diberikan oleh petugas KB untuk warga dalam membatasi angka kelahiran menjadi faktor utama dalam meningkatkan kesehatan warga Banda Aceh, karena jarak kelahiran yang dekat dapat menyebabkan stunting,” sebutnya.

Aminullah juga berharap, kehadiran balai KB dapat memberikan pemahaman bagi warga terkait ASI dan asuh bagi anak-anak. 

“Kita berharap kehadiran balai KB ini dapat membantu warga Kota Banda Aceh dalam penyediaan ASI bagi anak dan hak asuh bagi anak, sehingga kesehatan bagi anak-anak terjamin, termasuk hak pendidikan anak-anak,” ujarnya.

Aminullah juga menegaskan, pentingnya berencana bagi pasangan muda menjadi kunci kesuksesan penyelenggaraan hidup sehat, dimana banyak kasus stunting terjadi akibat rencana keluarga yang tidak matang dari pasangan.

“Pasangan muda harus konsen pada penyelenggaraan kehidupan yang sehat bagi anak-anak, salah satunya menyiapkan gizi yang cukup bagi anak serta memiliki program kelahiran anak yang matang, dengan demikian angka stunting dapat ditekan hingga angka terendah,” harap Mantan Dirut Bank Aceh Syariah itu. [Mer/HBA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda