FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh, bekerja sama dengan KIP Kota Banda Aceh, menggelar nonton bareng film “Tepatilah Janji” di Ruang Teater FISIP pada Senin (28/10/2024). [Foto: Humas UINAR]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, bekerja sama dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, menggelar nonton bareng film “Tepatilah Janji” di Ruang Teater FISIP pada Senin (28/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan mahasiswa.

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Perencanaan FISIP UIN Ar-Raniry, Muhammad Thalal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari pendidikan politik, di mana pembelajaran tidak hanya dilakukan melalui ceramah, tetapi juga melalui seni, seperti film.

“Film ini mengandung berbagai intrik yang dapat memberikan wawasan bagi milenial dan Gen-Z, yang mayoritas pemilih pemula,” katanya.

Thalal berharap, dengan menonton film ini, para mahasiswa dapat membangkitkan kesadaran untuk berpartisipasi dalam pilkada.

“Saya berharap ke depannya di Prodi Ilmu Politik ada mata kuliah pendidikan politik melalui seni, seperti pembuatan film, agar generasi muda lebih paham dan peduli terhadap proses demokrasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua KIP Banda Aceh, Yusri Razali, menjelaskan bahwa acara nonton bareng ini juga mengajak seluruh warga Banda Aceh, khususnya yang memiliki KTP Banda Aceh, untuk datang ke TPS pada 27 November 2024.

Bagi yang tidak memiliki KTP Banda Aceh, diimbau untuk memilih di kampung masing-masing.

“Dalam film ini, penonton diajak untuk memahami pentingnya menepati janji dan menyampaikan visi-misi tanpa menjatuhkan satu sama lain,” katanya.

Yusri juga menekankan, pentingnya menepati janji, baik dalam pendidikan maupun kepada orang tua.

“Melalui film ini, kami berharap mahasiswa dan masyarakat lebih sadar akan peran mereka dalam demokrasi dan pemilihan kepala daerah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Politik, Rizkika Lhena Darwin, dan Ramzi Murziqin. [*]