Beranda / Berita / Aceh / Taufiq: Masyarakat Jadi Takut Beli Daging Sapi Karena Kasus PMK

Taufiq: Masyarakat Jadi Takut Beli Daging Sapi Karena Kasus PMK

Jum`at, 17 Juni 2022 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

[Foto: Dialeksis/Au]

DIALEKSIS. COM | Banda Aceh - Terkait kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), salah satu penjual daging sapi di pasar Al-Mahirah Lamdingin, Taufiq (45) mengharapkan penanganan dari pemerintah Aceh agar ada penegasan bahwa daging sapi yang terkena PMK tidak akan menular pada manusia.

Saat diwawancarai Dialeksis.com, Kamis (16/6/2022), Ia mengungkapkan harga daging sapi untuk saat ini masih Rp150.000,-. Terkait kasus PMK tidak perlu dipermasalahkan karena di saat pembelian sudah disuntik vaksin.

Lanjutnya, penyakit PMK tidak menular pada manusia, mungkin menular pada sesama hewan. "Disaat pembelian hewan ternak dari perusahaan, maka hewan ternak tersebut clear dengan surat kesehatannya," sebutnya.

Ia juga menyampaikan, stoknya impor dari perusahaan sumber Australia tapi hasilnya melalui Sumatera Utara. Untuk stoknya ada yang lokal ada yang impor juga.

Dirinya mengatakan, semenjak ada kasus PMK daya beli masyarakat menurun. "Jauh menurun bahkan pembelinya hanya sekitar 50% saja," ujarnya. 

“Pembelinya tidak semua dari masyarakat umum tetapi ada dari pengusaha-pengusaha seperti pengusaha bakso, rumah makan, dan lainnya, Kalau dulu lakunya dua-tiga ekor sapi/harinya namun sekarang seekor sapi saja belum tentu habis,” tambahnya.

Taufiq berharap, merebaknya kasus PMK ini, seharusnya pemerintah Aceh bergerak cepat menangani PMK misalnya ada sosialisasi pada masyarakat. 

“Jangan hanya bilang ada virus, wabah, penyakit hingga membuat masyarakat merasa takut dan daya belinya semakin menurun, kalau bisa sosialisasi kembali kepada masyarakat bahwa penyakit tersebut tidak menular kepada manusia bisa dikonsumsi jadi ngak perlu takut,” ujarnya.

“Jadi masyarakat ngak perlu takut makan daging sapi, daging sapi ngak menular kepada manusia, kemudian penanganannya secepat mungkin,” tutupnya. [Au]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda