DIALEKSIS.COM | Aceh - Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM, menyampaikan pernyataan menarik melalui akun Facebook pribadinya yang langsung mengundang perhatian publik Aceh.
Dalam unggahan tersebut yang dilansir media dialeksis.com, Kamis (12/6/2025), ia terlihat bersama mantan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, dan menyinggung perihal polemik tentang empat pulau terluar yang masuk dalam wilayah administrasi Sumatera Utara.
Dalam cuitannya yang menggunakan bahasa Aceh, Tarmizi menegaskan bahwa masalah besar seperti sengketa wilayah pulau tidak bisa selesai hanya melalui pertemuan antara Gubernur Aceh dan Gubernur Sumut semata.
Menurutnya, penyelesaian sejati harus dilakukan langsung dengan Presiden Republik Indonesia.
“Bek Syeh Syoh perkara 4 boh pulau nyan, han meuhase hanya dg pertemuan gubernur sumut dan aceh. Nyan baro meuhase jika pertemuan langsung dg Presiden,” tulisnya.
Lebih lanjut, Tarmizi mengungkapkan bahwa dirinya sudah berdiskusi secara pribadi dengan Gubernur Aceh terkait isu tersebut.
Tidak hanya tentang empat pulau, ia juga membahas status Lapangan Blang Padang yang beberapa waktu terakhir menjadi polemik antara Pemerintah Aceh dan Kodam Iskandar Muda.
Tarmizi menyebut bahwa penyelesaian isu strategis seperti ini harus dibawa langsung kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
“Hase kamo diskusi berdua dg Gub Aceh, terkait dg pulau-pulau nyan juga terkait Lapangan Blang Padang. Harus dg Pak Prabowo,” ujarnya.
Tarmizi juga memberikan pembelaan terhadap sikap Gubernur Aceh yang dinilainya tidak suka berpolemik di media. Menurutnya, ada banyak rencana besar untuk Aceh yang tidak perlu diumbar ke publik sebelum waktunya.
“Cuma beliau hana galak berpolemik di media, apalagi terkait dg rencana-rencana hanjeut tasampaikan,” tulis Tarmizi.
Dalam bagian akhir cuitannya, Tarmizi juga menyentil elite-elite dan masyarakat Aceh agar tidak saling menyalahkan dalam menghadapi isu-isu strategis.
Ia menyerukan pentingnya persatuan dan kekompakan sebagai modal utama Aceh dalam mempertahankan hak-haknya.
“Yg penteng Rakyat Aceh harus kompak dan bersatu. Menyo hana bersatu, jangankan pulau ubeut nyan, yg leubeh dari nyan mudah dicok le gob,” tulisnya.
Ia juga menegur sebagian pihak yang gemar menghujat dan menyalahkan pihak lain secara terbuka, padahal yang lebih dibutuhkan saat ini adalah solidaritas dan dukungan.
“Bek saleng menghujat, saleng menyalahkan. Jino saleng mendukung, peuleumah bak gob tanyo Aceh kompak menyo ka meukaet dg nanggroe,” pungkasnya. [nh]