kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tarif Parkir di Wisata Wih Kulus Bener Meriah Mahal, Padahal Cuma Singgah Sebentar

Tarif Parkir di Wisata Wih Kulus Bener Meriah Mahal, Padahal Cuma Singgah Sebentar

Sabtu, 07 Mei 2022 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Tempat Wisata Wih Kulus. Parkir di samping jalan untuk istirahat sejenak, petugas mengambil biaya parkir terlalu mahal. [Foto: Fajri Bugak/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Redelong - Salah seorang pelintas asal Bireuen yang hendak menuju ke Takengon Aceh Tengah terkesan dikerjain oleh salah satu petugas parkir di tempat Wisata Wih Kulus, Kabupaten Bener Meriah.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat (6/5/2022) kemarin. Pelintas tersebut ialah Zainuddin, saat hendak menuju Aceh Tengah bersama keluarga untuk melepaskan lelah. Ia istirahat sejenak di keude samping pintu masuk wisata Wih Kulus.

Saat hendak memarkirkan kendaraan, Zain terpaksa harus merogok kocek sebanyak Rp20 ribu hanya untuk sekali parkir. Biasanya tarif parkir di sana hanya Rp10 ribu untuk kendaraan roda empat. Namun kali ini biaya parkir yang diambil mengalami peningkatan satu kali lipat.

"Saya memarkirkan mobil saya untuk istirahat sebentar. Tiba-tiba datang petugas meminta jatah parkir sebanyak Rp20 Ribu. Lalu saya protes kok mahal kali? Petugas Parkir tersebut malah tetap ngotot minta Rp20 ribu," kata Zainuddin kepada Dialeksis.com, Sabtu (7/5/2022) menceritakan kembali apa yang ia alami.

Ia merasa heran, biaya parkir kendaraan yang begitu mahal yang dikutip oleh petugas di objek tempat Wisata Wih Kulus tersebut. Untuk itu,  ia berharap kepada Pemkab Bener Meriah melalui dinas terkait dapat menegur petugas yang jaga objek wisata yang nakal. Yang tugasnya memang terkesan ingin "ngerjain" wisatawan.

"Kita berharap kejadian yang menimpa saya tak terjadi lagi kepada pelintas lain yang hendak ingin berwisata ke Takengon. Semoga dengan adanya pemberitaan ini menjadi sebuah bahan evaluasi bagi Pemkab Bener Meriah. Untuk dapat menertibkan petugas yang nakal," demikian kata Zainuddin. [FAJ]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda