Beranda / Berita / Aceh / Tangkal Virus Corona Varian Baru, Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Tangkal Virus Corona Varian Baru, Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Minggu, 12 September 2021 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Protokol kesehatan (Prokes) yang  dijalankan secara disiplin dianggap masih sangat ampuh menangkal masuk virus corona varian baru ke dalam tubuh. Baik varian SARS-CoV-2 penyebab (penyakit) Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, maupun varian baru Alfa, Beta, Gamma, dan bahkan varian Delta, yang juga sudah terdeteksi 17 kasus di Aceh.  

“Varian apa pun masuk ke tubuh melalui mulut dan hidung dengan media droplet atau tangan yang terkontaminasi virus penyebab Covid-19 itu,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani melalui siaran pers yang dterima Dialeksis.com, Minggu (12/9/2021). 

Karena itu, lanjutnya, Tim Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Nasional terus memonitoring kepatuhan masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Pemantauan itu dilakukan di kawasan permukiman, perkantoran, pasar, restoran, lokasi wisata, warung kopi, dan tempat-tempat umum lainnya di seluruh tanah air. 

Hasil monitoring perubahan perilaku pada periode 30 Agustus - 5 September 2021 menunjukkan tingkat kepatuhan memakai masker di Aceh masih sekitar 87,19 persen sedangkan nilai rerata nasional sekitar 90,7 persen. Sedangkan kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan 83,19 persen, dengan rerata nasional sekitar 89,69 persen. 

Menurut Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu, semua pihak harus mendorong peningkatan kepatuhan memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, karena virus corona terus bermutasi dengan penularan yang lebih tinggi. Varian Delta yang sudah ada di Aceh bisa menular dalam 10 detik dalam jarak dekat dan tidak memakai masker, katanya. 

Memakai masker dan menjalan prosedur protokol kesehatan lainnya tidak bisa dianggap pilihan bebas sebagai hak prerogatif pribadi ketika berada di ruang publik. Karena sikap abai seseorang terhadap protokol kesehatan itu dapat mencelakakan orang lain dan bahkan mengganggu ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, tuturya. 

“Pakailah masker, jaga jarak, kurangi mobilitas, dan selalu mencuci tangan dengan sabun, untuk melindungi diri, keluarga, dan masyarakat di sekitar kita dari ancaman virus corona mutasi baru, seperti varian Delta itu,” imbau SAG. 

Akumulasi Kasus Covid-19 

SAG juga melaporkan kasus akumulatif Covid-19 Aceh telah mencapai 35.909 orang, hingga 12 September 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 5.879 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak  28.337 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.693 orang. 

Data kasus akumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah  hari ini sebanyak 125 orang. Pasien yang sembuh bertambah 276 orang, dan penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 11 orang, tuturnya. 

Kasus-kasus harian baru yang dilaporkan hari ini meliputi warga Banda Aceh 25 orang, Aceh Besar 17 orang, Pidie 14 orang, warga Pidie Jaya dan Sabang sama-sama 11 orang. Kemudian warga Lhokseumawe dan Aceh Barat masing-masing sembilan orang. 

Selanjutnya warga Aceh Tengah dan Aceh Selatan sama-sama empat orang. Lebih lanjut warga Aceh Timur dan Aceh Barat Daya masing-masing tiga orang. Sementara Aceh Tamiang, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Jaya, Simeulue, sama-sama dua orang. Sedangkan warga Aceh Tenggara, Langsa, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Nagan Raya, masing-masing satu orang. 

Sementara itu, pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 276 orang, meliputi warga Banda Aceh mencapai 159 orang, Aceh Besar 44 orang, Gayo Lues 19 orang, warga Aceh Tamiang dan Aceh Tengah, sama-sama 13 orang. Kemudian warga Bireuen 10 orang, warga Langsa dan Pidie Jaya masing-masing sembilan orang. 

“Data kasus meninggal dunia bertambah 11 orang lagi, yang kejadiannya sejak akhir Agustus 2021,” tambah SAG. 

Kasus-kasus meninggal dunia tersebut meliputi warga Aceh Tengah dan Banda Aceh sama-sama tiga orang. Kemudian warga Bireuen sebanyak dua orang. Selanjutnya masing-masing satu orang warga Aceh Tamiang, Langsa, dan warga Lhokseumawe. 

Kemudian Ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 888 orang, meliputi 785 orang selesai isolasi, 26 orang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya. 

"Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.926 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.751 orang, sedang isolasi di rumah 151 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit," tutupnya.[] 

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda