Beranda / Berita / Aceh / Tanggulangi Kemacetan Suplai Air, PDAM Tirta Daroy Bangun Bak Penampung di Taman Sari

Tanggulangi Kemacetan Suplai Air, PDAM Tirta Daroy Bangun Bak Penampung di Taman Sari

Senin, 05 Agustus 2019 12:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Sejumlah pekerja sedang mengerjakan bangunan bak penampung dari distribusi air Lambaro di kawasan Taman Sari, Banda Aceh. Bak penampung air ini dilengkapi sarana pompa tambahan, sehingga diharapkan mampu menambah daya dorong air ke rumah warga. [FOTO: IST]

DIALEKSISS.COM | Banda Aceh - Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh, T Novizal Aiyub memastikan untuk saat ini wilayah-wilayah yang jauh dari jangkauan pusat pompa air Lambaro tidak akan menikmati fasilitas air bersih PDAM secara lancar. Ia menyebutkan persoalan yang dialami warga Desa Cot Lamkeuweuh dan sekitarnya merupakan persoalan lama yang diakibatkan oleh letak geografis wilayah yang berada di daerah penghujung layanan. 

"Dari dulu tidak pernah ada air, karena desa itu berada paling ujung area pelayanan, ditambah dengan pembangunan jaringan instalasi air pasca stunami tidak sesuai dengan perencanaan alias tidak beraturan. Intinya wilayah itu sudah di ujung pelayanan kita. Pompa air kita kan dari Lambaro, jadi makin ke ujung makin seperti itu (macet air-red). Air kan makin ke ujung makin kecil tekanannya, hal ini diperparah dengan sistem jaringan yang tidak benar," ujar Aiyub saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Minggu, (4/8/2019) malam.

Menanggulangi hal tersebut, sambungnya, tahun 2019 ini pihaknya sedang membangun bak penampung distribusi air Lambaro berkapasitas 3000 kubik yang dilengkapi dengan pompa tambahan. Fasilitas ini, lanjutnya, akan menambah daya tekan air ke wilayah-wilayah yang dianggap volume tekanannya kecil.

"Kita buat bak penampung 3000 kubik dengan lebar 50x40 meter dengan kedalaman sekitar 3-4 meter. Air dari lambaro yang ditampung, akan di pompa lagi sehingga daya tekannya bertambah. Selain itu, jaringannya juga kita akan kita perbaiki, karena sebaik apapun kita pompa tapi jaringannya tersumbat sama saja," imbuhnya.

Dia menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin membuat PDAM menjadi lebih baik dalam pemberikan pelayanan kepada warga Banda Aceh. Terhadap rumor yang beredar PDAM sengaja mematikan air pada waktu tertentu, ia membantah dengan tegas. Kita sama sekali tidak bermaksud mematikan air, tidak ada itu. Kan konyol, masak kami jualan air tapi airnya kami matikan.

"Itu tuduhan tidak berdasar. yang paling rugi kalau air mati itu PDAM sebenarnya. Hidup kami disitu. Masyarakat tidak akan bayar kalau tidak pakai air. Yang pakai air aja tidak bayar, apalagi yang tidak pakai," pungkasnya.

"Kami berharap kalau ada masalah dengan distribusi air, sampaikan secara baik-baik. Janganlah dengan cara demo lah, karena begitu demo semua jadi panik tidak ada yang bisa kita buat," harap Dirut PDAM T Novizal Aiyub.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, warga Desa Cot Lamkeuweuh, Kec. Meuraksa, Banda Aceh melakukan aksi membongkar meteran air PDAM miliknya masing-masing, Minggu, (4/8/2019). Pasalnya, sudah lebih dari setahun warga desa tersebut tidak menikmati pasokan air yang lancar dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy. (im)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda