Tanggapi Edi Obama, Bukhari: Alangkah Bijaknya Cari Solusi Terbaik
Font: Ukuran: - +
Pekerja Sosial sekaligus mantan Sekda Kota Lhokseumawe, Bukhari. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Edi Saputra alias Edi Obama dan Samsul Bahri alias Tiyong menduduki rumah dinas Wakil Gubernur Aceh di Blang Padang pada Senin (13/4/2020) malam.
Pihaknya mengaku ingin menagih utang sebesar Rp 8 miliar kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk pemenangan pasangan Irwandi-Nova saat Pilkada 2017 lalu dari.
Menanggapi hal tersebut, Pekerja Sosial sekaligus mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe, Bukhari mengatakan, alangkah bijaknya bila ada di antara tokoh di Aceh yang berkenan memfasilitasi, mencari solusi terbaik untuk penyelesaian dari kasus tersebut.
"Alangkah bijaknya bila ada di antara tokoh pejabat eksekutif, legislatif, tokoh agama atau tokoh masyarakat yang berkenanan memfasilitasi, mencari solusi terbaik atas penyelesaian beda pendapat sesama syedara geutanyoe (saudara kita) ini," ungkap Bukhari melalui laman Facebooknya, Rabu (15/4/2020).
"Selaku rakyat Aceh, mari sama-sama kita menjaga marwah Aceh dan marwah pemimpin Aceh saat ini. Mari sama-sama kita pelihara harga diri dan berempati sesama kita," tambahnya.
Menurut mantan Sekda Kota Lhokseumawe ini, kunci jawaban dari penyelesaian suatu masalah ada pada diri pribadi masing-masing pihak yang bersengketa.
Terpenting menurut Bukhari adalah perasaan sama-sama punya itikad baik.
"Pihak lain hanya sebatas memfasilitasi, memberikan saran pendapat dan masukan saja. Pat ujeun nyang han pirang, pat prang nyan han reuda (mana ada hujan yang tak berhenti dan mana ada perang yang tak reda)," tulis Bukhari dengan peribahasa Aceh.
"Hanya waktu yang bisa menjawab," pungkasnya. (sm)