Tak Sanggup Beli Solar, Sejumlah Nelayan di Banda Aceh Tak Melaut
Font: Ukuran: - +
[Foto: Zuhri Noviandi/kumparan]
“Kami harap harga beli bisa diturunkan karena tidak semua tangkapan nelayan dibeli dengan harga yang sesuai,” kata salah seorang nelayan Aceh di dermaga, Muhammad Jaki.
Senada diungkapkan nelayan lain, Yulinal Zahri. Selain faktor harga yang naik, nelayan di TPI Lampulo Banda Aceh juga meminta pihak pertamina agar bisa menambah jumlah pasokan BBM jenis solar untuk kebutuhan para nelayan untuk melaut.
“Kami minta pasokan bisa ditambah, karena selama ini diperuntukkan 4 ton bagi kapal pagi dan 4 ton bagi kapal yang antre siang,” katanya.
Diketahui, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM sejak tanggal 3 September 2022. Dengan rincian, Pertalite dari Rp7,650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, kemudian solar subsidi dari Rp 5.150 per liter mejadi Rp6.800 per liter. pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. [Sindonews]
- Breaking News! Harga BBM Resmi Naik: Pertalite Rp 10.000 per Liter, Solar Rp 6.800 per Liter
- Sri Mulyani Sebut Pasokan Solar dan Pertalite Habis Oktober 2022
- Sri Mulyani Beberkan Bukti BBM Bersubsidi Dinikmati Orang Kaya
- Panglima Laot Aceh Kunjungi Nelayan India yang Berada di Rumah Penampungan Sementera Pangkalan PSDKP Lampulo