Tahun 2021, BMA Salurkan Bantuan Dana Zakat untuk Bencana Alam Rp1,8 Miliar
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baitul Mal Aceh (BMA) pada tahun 2021 ini telah menyalurkan bantuan dana zakat untuk korban bencana alam dan kemanusiaan. Bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai itu diterima oleh 565 mustahik yang terdiri atas perseorangan dan lembaga dengan total mencapai Rp1,879 miliar.
Ketua Badan BMA, Prof Dr Nazaruddin A Wahid MA, Rabu (29/12/2021), mengatakan program tersebut bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam, bencana kemanusiaan, dan bencana lainnya. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa kepedulian antarsesama muslim.
“Program yang bersumber dari senif garimin tersebut merupakan wujud kepedulian Pemerintah Aceh melalui BMA untuk membantu korban bencana alam sehingga dapat mengurangi beban mareka,” kata Prof Nazaruddin.
Sementara itu, Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden, menambahkan sasaran utama dari program tersebut adalah masyarakat yang terkena musibah bencana yang terjadi di wilayah Indonesia.
Hingga saat ini sejumlah bencana alam yang sudah di bantu diantaranya untuk musibah kebakaran, banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, angin puting beliung dan abrasi sungai. Selain itu juga untuk korban pengungsi gajah liar, rumah tertimpa pohon dan bantuan untuk musibah gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Rahmad Raden menjelaskan ketika mendengar informasi terjadinya bencana, tim Baitul Mal Gerak Aksi Humanis (BaGAH) BMA turun langsung ke lokasi untuk proses pendataan.
“Jika kejadiannya masih di seputaran Banda Aceh dan Aceh Besar, maka tim BaGAH BMA langsung turun ke lokasi. Adapun jika di luar Banda Aceh dan Aceh Besar, maka akan tim akan menghubungi pendamping dari Baitul Mal Kab/Kota untuk melengkapi administrasinya,” kata Rahmad Raden.
Ia menambahkan dengan adanya tim BaGAH BMA tersebut maka bantuan untuk para korban bencana itu dapat disalurkan secepatnya. Bahkan dalam hitungan dua hingga lima hari bantuan sudah ditranfer ke rekening penerima bantuan.
“Bantuan tersebut bukan dalam bentuk barang tetapi uang tunai untuk tanggap darurat dan masa panik yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Jika penerima tidak mempunyai buku rekening, maka BMA akan menyalurkannya melalui rekening pendamping di BMK untuk diserahkan kepada korban yang terkena musibah,” kata Rahmad Raden.
“Bantuan yang disalurkan itu bukanlah dari pribadi kami, tetapi dari para muzaki yaitu orang yang bayar zakatnya melalui BMA. Kami ini hanya amil yang bertugas mengantarkan bantuan,” kata Rahmad Raden. [Mur/BMA]