Syakya Meirizal Beberkan Penyebab Utama Aceh Jadi Provinsi Termiskin di Sumatera
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
DIALEKSIS.COM | Aceh - Syakya Meirizal seorang penggiat media sosial, kembali menyuarakan mengenai penyebab utama Aceh jadi provinsi termiskin di Sumatera melalui video yang diunggah di akun TikTok@Syakyameirizal.
Menurut Syakya, penyebab utama Aceh jadi provinsi termiskin di Sumatera adalah program pembangunan di pemerintahan Aceh dan pemerintah di seluruh Kabupaten/kota di Aceh di setiap tahun anggarannya tidak benar-benar serius ditujukan untuk pengentasan kemiskinan.
"Penerima manfaatnya bukan orang-orang yang benar-benar miskin," ujar Syakya yang dilansir media dialeksis.com, Sabtu (6/5/2023).
Syakya membeberkan orang-orang yang ditujukan menerima program pengentasan kemiskinan di Aceh.
Menurutnya, Yang pertama, para pejabat, yang kedua, keluarga pejabat, yang ketiga, kawan-kawan pejabat, yang keeempat, timses pejabat, yang kelima, baru untuk masyarakat itupun masyarakat yang pura-pura miskin dan yang mengaku dirinya miskin padahal tidak miskin.
"kalau ada program bantuan langsung urus surat keterangan miskin dari kantor desa," katanya.
Syakya menambahkan bahwa sementara orang yang benar-benar miskin karena tidak punya orang dalam dan memenuhi syarat itu tidak mendapatkan bantuan misalnya ada program bantuan pembangunan rumah layak huni yang ditujukan untuk masyarakat miskin.
Dalam hal rumah bantuan, lanjutnya disyaratkan bahwa harus memiliki tanah dan lahan sementara orang yang benar-benar miskin sudah pasti dia tidak punya lahan dan tanah.
Selama ini saja dia bikin gubuk dan hunian itu numpang di kebun orang dan di tanah wakaf. Bagaimana mungkin dia dituntut untuk menyediakan lahan padahal kita lihat sehari-hari itu sangat memprihatinkan, lantainya hampir bocor, dindingnya hampir roboh dan lantainya masih tanah.
"Ada yang nampaknya seperti kandang sapi tetapi dari pemerintah Aceh dan kabupaten/kota ini dianggap tidak layak karena tidak memiliki lahan dan tanah. Kenapa tidak disediakan saja lahannya oleh pemerintah kan tidak perlu anggaran yang besar," ujarnya.
Syakya melanjutkan, begitu juga dengan program bantuan lainnya. Bantuan ternak, bantuan bibit pertanian dan perkebunan. Itu selalu disyaratkan bahwa harus memiliki lahan dan kandang. Orang yang benar-benar miskin ini pasti tidak punya lahan karena mereka selama ini bekerja sebagai buruh pada pemilik lahan.
"Beginilah kondisinya sehingga Aceh sangat sulit keluar dari program pengentasan kemiskinan karena pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota tidak memiliki keberpihakan kepada masyarakat miskin," pungkasnya. [NH]