Survey e-TRUST: Elektabilitas Nasir Djamil Tertinggi, Muzakkir Manaf di Urutan Kedua
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Politisi dari Partai PKS, Muhammad Nasir Djamil. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lembaga e-TRUST melalui Program DISIPADA atau digitalisasi sistem informasi pemilu dan pilkada untuk periode survey sejak 15 Oktober s/d 25 November 2022 di 23 kabupaten/Kota seluruh Aceh.
Hasil survei menunjukkan bahwa proporsi responden 55 persen pria dan 45 persen wanita dengan proporsi milenial 82 persen, dewasa 12 persen dan lansia 6 persen.
Pada pertanyaan terbuka elektabilitas Nasir Jamil tertinggi yaitu 13.56 persen, urutan kedua Muzakir Manaf 11.09 persen dan ketiga Tu Sop 6.57 persen namun masih terdapat 40 persen belum menentukan pilihan, namun demikian pada akseptabilitas semua warga telah mengenal para tokoh yang ada namun yang lebih mengenal Muzakir Manaf sebesar 23.34 persen, lebih mengenal Nasir Jamil 17 persen, Haji Uma 11.75 persen dan Tu Sop 11.59 persen.
Pelaksanaan “Baseline survey” berkaitan dengan Preferensi Politik Masyarakat Aceh menghadapi Pemilu 2024 merupakan bagian dari inisiatif e-TRUST untuk ikut mensukseskan Pemilu Serentak 2024 mendatang di Aceh dan mendorong pendidikan politik bagi pelaku politik dan juga masyarakat luas.
Populasi survei seluruh pemilih yang telah terdaftar dalam Data Daftar Pemilihan Berkelanjutan (DPB) Periode Juli Tahun 2022 yang ditetapkan KIP Aceh 09 Agustus 2022, berjumlah 3.541.205 dengan laki-laki 1.740.890 dan perempuan 1.800.315. Berdasarkan jumlah pemilih tersebut ditentukan jumlah responden sebanyak 1.200 responden untuk seluruh Aceh dan masing-masing sampel di 23 kabupaten/kota ditetapkan secara proporsional.
Metode sampling yaitu multiple-stage random sampling yang memperhatikan faktor proporsionalitas dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ±0,03 dengan metode sampling aksidental yang mengutamakan pemilih pemula, perempuan dan tidak terlibat dalam kepengurusan partai politik. Kuestioner digunakan sebagai alat data kuantitatif untuk dianalisis secara deskriptif.
Yang menarik dari data tersebut adalah warga yang telah mengenal Nasir Jamil cenderung untuk memilih Nasir Jamil menjadi Gubernur Aceh berbeda dengan tokoh lainnya yaitu banyak yang mengenal namun belum tentu menjadi pilihan. Pernyataan ini didukung oleh data bahwa 66 persen warga memilih seorang gubernur karena kecerdasannya dan 7.56 persen karena seorang ulama.
Berdasarkan bandingan pilihan partai dan asal calon gubernur maka pada pertanyaan terbuka yang menyukai PKS 12 persen dan yang menyukai Partai Aceh 6.82 persen. Jika dianalisis terhadap calon gubernurnya maka hanya sebagian kecil warga diluar PKS yang memilih Nasir Jamil menjadi gubernur. Muzakir Manaf sebagai calon gubernur keterpilihannya (11.09 persen) lebih besar dari pilihan warga terhadap Partai Aceh (6.82 persen).
Jika keterpilihan warga dibagi dengan usia, maka warga milenial (17-37 tahun) memilih Nasir Jamil 13 persen dan memilih Muzakir Manaf 12 persen dan terdapat 40 persen belum menentukan pilihan. Pada usia dewasa (38-45 tahun) yang memilih Nasir jamil 17 persen dan memilih Muzakir Manaf 7 persen dan masih ada sekitar 40 persen yang belum menetukan pilihan.
Berdasarkan data-data tersebut sebagai peraih elektabiltas tertinggi untuk menjadi Gubernur Aceh maka Nasir Jamil dan Muzakir Manaf memiliki peluang yang sama dalam segmen pemilih milenial namun pada pemilih dewasa Nasir Jamil lebih unggul. Dalam soal dukungan partai juga terdapat perbedaan kalau elektabilitas PKS memiliki tren naik (12 persen) sedangkan Partai Aceh cenderung menurun (6.82 persen).(Akh)
- Tidak Transparan, Verifikasi Faktual KPU Dicurigai Banyak Kecurangan
- Pandangan Bijak Pengamat Politik Aceh soal Kunjungan Tokoh Nasional ke Daerah Jelang Pemilu
- Mudahkan Kandidat Hadapi Pemilu 2024, Lembaga e-TRUST Luncurkan DISIPADA
- Terkait Soal Hidupkan Lagi Wacana Perpanjangan Jabatan Jokowi, Begini Kata Bamsoet