kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sungai di Barat dan Selatan Aceh Meluap, Banjiri Pemukiman

Sungai di Barat dan Selatan Aceh Meluap, Banjiri Pemukiman

Sabtu, 06 November 2021 07:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM| Banda Aceh - Sungai di kawasan selatan dan barat Aceh meluap. Akibat luapan sungai di dua kabupaten ini pemukiman penduduk dilanda banjir. Derasnya hujan selama beberapa jam terahir, mengakibatkan air luapan masih tetap mengenangi pemukiman.

Banjir akibat luapan sungai itu, Jumat (5/11/2021) malam telah melanda dua kawasan Aceh, di Aceh Barat, sungai (Krueng Meureubo) dan di Aceh Selatan, sejumlah luapan sungai juga melanda pemukiman warga.

Di Aceh Selatan, hujan deras yang menguyur bumi sejak Jumat sore telah membuat beberapa sungai di sana menaikan air kepmukan warga. Banjir luapan itu akibat drainase yang ada tidak mampu debit air , sehingga memasuki perumahan penduduk.

"Lokasi Kejadian dan data terdampak banjir di Kecamatan Kluet Tengah, yakni Gampong Mersak, Pulo Air, Kampung Padang, Kampung Sawah, Koto, Malaka dan Jambur Papan. Sedangkan di Kecamatan Sawang, yakni Gampong Panton Luas," sebut Petugas Pusdalops PB BPBD Kabupaten Aceh Selatan, Agusriadi S.Kom, Okagusti Arivanda S.Pd dan M Azmi Akbar ST dalam laporannya.

Upaya Penanganan, Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Aceh Selatan sudah menugaskan personil Damkar PB BPBD ke Lokasi kejadian dan petugas Damkar PB juga sudah berkoordinasi dengan Keuchik dan Muspika terkait penanganan di lokasi kejadian, jelasnya.

Sementara di Aceh Barat, puluhan rumah warga di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, terendam banjir luapan Krueng Meureubo.

“Luapan sungai terjadi sejak pukul 20.22 WIB tadi malam dan puluhan rumah warga kita mulai terendam banjir,” kata Keuchik Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen Raja Radan dalam penjelasanya, kepada Serambinews.com, Jumat (5/11/2021) tadi malam.

Menurut Keuchik ini, dulu kawasan Desa Seumantok bebas banjir, akan tetapi setelah ada proyek Irigasi Lhok Guci tersebut kerap dilanda banjir setiap saat, karena pintu air Lhok Guci ditutup.

Dia berharap, kalau irigasi itu belum dipakai, agar pintu irigasi tersebut dibuka, agar desa mereka tidak banjir ketika musim hujan, akibat tingginya debit air.

Luapan sungai di dua wilayah ini telah menaikan air kepemukiman warga antara 20 CM sampai dengan 1 meter. Walau air sungai ini meluap, dikabarkan warga disana belum ada yang mengungsi. Namun warga disana berjaga-jaga, meningkatkan kewaspadaan.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda