Sukses Gelar KOSMIK, Mahasiswa Magister Ilmu Kebencanaan USK Dilatih jadi Ahli Bencana
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Program Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) sukses menggelar kegiatan seminar dan donor darah.
Seminar yang dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2023 secara Hybrid dari ruang auditorium TDMRC ini mengangkat tema “Urgensi Meningkatkan Kompetensi dan Keterampilan Kebencanaan di Indonesia: Peluang Karir dan Pengembangan Riset berbasis Kebencanaan”.
Seminar ini diisi oleh pakar kebencanaan dari berbagai latar belakang, diantaranya Dr. T.Ahmad Dadek yang merupakan pakar hukum kebencanaan indonesia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bappeda Aceh, selanjutnya pembicara kedua adalah assoc prof Nishi Yoshimi yang merupakan salah satu peneliti kebencanaan dai CSEAS Kyoto University serta Dr.Rina Suryani Oktari yang merupakan Kaprodi MIK.
Kegiatan yang menjadi salah satu bagian dari rangkaian kegiatan tahunan Magister Ilmu Kebencanaan (KOSMIK) ini dilaksanakan atas support dari TDMRC USK, UN4DRR co funded By the erasmus plus Program Indian Ocean RIM, Hibeuna MIK, Fastana TDMRC USK. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta offline dan 70 lebih peserta online yang hadir dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua panitia Muhammad Arifin menyampaikan, kegiatan seminar ini bertujuan untuk menggali lebih dalam terkait peluang karir dan pengembangan riset berbasis kebencanaan.
Pembicara pertama dari Kyoto University, Assoc. Prof Nishi Yoshimi menyampaikan, Aceh memiliki sumber daya yang luar biasa, yang menjadi warisan dunia, terutama terkait pengalaman dalam menghadapi bencana.
Menurutnya, mempelajari bencana tidak hanya dilakukan di laboratorium, yang lebih penting adalah belajar dari pengalaman yang berharga.
“Aceh dengan pengalaman tsunami menjadi tempat yang baik untuk belajar kebencanaan dan harus bercita-cita untuk berkontribusi untuk pengurangan risiko bencana baik skala nasional maupun internasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Sabtu (27/5/2023).
Selain itu, Dr T Ahmad Dadek memaparkan bahwa ahli kebencanaan sangat dibutuhkan bahkan sampai di tingkat desa.
Hal itu, kata Dadek, untuk meningkatkan kesiapsiagaan wilayah diperlukan kesiapan dokumen dan kajian yang penting, sehingga alumni magister kebencanaan dapat dilatih untuk ahli dalam penyusunan dokumen kajian kebencanaan yang telah diwajibkan pemerintah untuk dimiliki oleh setiap daerah.
Di pemerintahan, kata Kepala Bappeda Aceh itu, alumni kebencanaan memiliki ruang yang luas untuk berkiprah dan berkarir terutama untuk mensukses program pemerintah yang berlandaskan pengurangan risiko bencana.
Sementara Dr. Rina Suryani Oktari menyampaikan bahwa prodi MIK menawarkan pembelajaran multidisiplin ilmu sehingga mahasiswa yang belajar kebencanaan dapat berasal dari latar belakang ilmu apapun baik ilmu sosial maupun eksakta.
Mulai bulan Mei magister ilmu kebencanaan telah membuka pendaftaran mahasiswa baru yang informasi selengkapnya dapat mengakses di https://mik.usk.ac.id/
“Dengan MIK membuka peluang multidisiplin ilmu, maka ini akan menjadi ruang bagi berbagai bidang, bidang teknik, bidang kesehatan bidang, manajemen, sosial dan perencanaan untuk dapat berkolaborasi meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mensukseskan pengurangan risiko bencana,” jelasnya.
Selain melaksanakan seminar, kegiatan KOSMIK juga melaksanakan kegiatan donor darah dan berbagai lomba untuk mahasiswa aktif dan fresh graduate, lomba yang dilaksanakan diantaranya adalah Lomba Short Video, lomba presentasi ide kreatif, lomba fotografi dan lomba infografis.
Perlombaan KOSMIK I ini menerima karya terakhir pada tanggal 31 Mei nanti dan informasi selanjutnya dapat diakses di instagram @mikppsusk.