Suara Aspirasi Rakyat Sebut Pidato Politik Mualem di KIP Aceh Disalahartikan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua LSM Suara Aspirasi Rakyat (SUAR), M. Ariffandi. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bakal calon Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang lebih dikenal dengan sebutan Mualem, kembali menegaskan komitmennya dalam menangani masalah pengangguran yang telah lama menjadi salah satu isu krusial di Provinsi Aceh.
Dalam pidato politiknya yang disampaikan saat mendaftarkan diri sebagai calon gubernur di Kantor KIP Aceh, Kamis (29/8/2024), Mualem mengatakan bahwa akan meningkatkan pengangguran.
"Jika kita terpilih nanti, inshaAllah, kita akan bangun pengangguran semaksimal mungkin akan kita tingkatkan. Mudah-mudahan dengan kerja sama antara kita dan pusat, juga dari luar dan dalam negeri untuk membangun Aceh," ujar Mualem dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui akun YouTube KIP Aceh.
Namun, pernyataan Mualem dalam pidato tersebut menjadi perhatian khusus bagi sejumlah pihak, termasuk Ketua LSM Suara Aspirasi Rakyat (SUAR), M. Ariffandi.
Ia menyayangkan redaksi dalam pidato Mualem yang, menurutnya, bisa disalahartikan oleh masyarakat dan berpotensi merusak citra Mualem sebagai tokoh masyarakat yang berpengaruh.
"Saya merasa prihatin dengan redaksi pidato Mualem pada acara pendaftaran Cagub dan Cawagub di KIP Aceh sore tadi. Dalam video berdurasi 1.25.55, ada kalimat yang menyebutkan bahwa Mualem akan meningkatkan pengangguran. Hal ini bisa mencoreng nama baik beliau di mata masyarakat Aceh," kata M. Ariffandi kepada Dialeksis.com, Jumat (30/8/2024).
Ariffandi menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan pidato politik, terutama ketika berurusan dengan isu sensitif seperti pengangguran.
Menurutnya, kesalahan kecil dalam penyampaian bisa berdampak besar terhadap persepsi publik dan kredibilitas Mualem sebagai mantan Panglima GAM yang dikenal tegas dan berkomitmen pada rakyat.
Pernyataan ini menjadi bahan diskusi di kalangan masyarakat Aceh, yang menantikan pemimpin baru dengan harapan mampu membawa perubahan positif dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi provinsi ini, termasuk masalah pengangguran.
Mualem sendiri diyakini memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilihan gubernur mendatang, mengingat rekam jejak dan pengaruhnya yang kuat di Aceh.
"Saya berharap, Mualem dan tim suksesnya bisa lebih berhati-hati dalam menyusun narasi politik. Hal ini penting untuk menjaga keselarasan antara visi dan misi yang ingin dicapai, serta bagaimana pesan tersebut diterima oleh masyarakat. Jangan sampai kesalahan kecil seperti ini diabaikan, karena bisa berdampak besar pada keberhasilan kerja politik Mualem di masa depan," tutup Ariffandi.[nh]