Standing Applause Daud Pakeh untuk Kafilah STQHN Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Pontianak -Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh juga wakil ketua Kafilah Aceh bersama Kakanwil Kemenag Provinsi lain di Indonesia menghadiri acara pembukaan serangkaian kegiatan Seleksi Tilawatil Qur'an Hadits (STQH) Nasional XXV tahun 2019 di Taman Alun Kapuas Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (29/6) malam.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin dan dihadiri Gubernur/Wakil Kalimantan Barat, Kakanwil se-Indonesia, Forkompimda Kalbar, Gubernur/Wakil se Indonesia, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI dan disaksikan ribuan penonton.
Kafilah Aceh sebagai urutan pertama menjadi nomor urut pertama saat parade kafilah sebelum bertangding, saat melewati panggung utama dihapan Menteri Agama, kafilah Aceh disambut tepuk tangan meriah dan bahkan sebagian pejabat lainnya mengikuti Kakanwil Kemenag Aceh Standing Applause untuk Aceh, bahkan tepuk tangan kian gemuruh saat MC menyebutkan Aceh tidak target menang yang penting juara.
Bagi Daud Pakeh, Standing Applause tersebut bentuk motivasi dukungan penuh untuk seluruh peserta Kafilah Aceh.
"Selamat berjuang Duta Aceh di STQHN 2019, semoga mendapatlan hasil terbaik," ujar Daud Pakeh, Minggu (30/1).
Pembukan kegiatan tersebut dimeriahkan dengan tembakan meriam sebanyak 25 kali sebagai tanda STQ Nasional ke 25 digelar di Pontianak dan disambut tepuk tangan meriah dari penonton.
Dalam sambutannya, Menag menyampaikan bahwa Seleksi Tilwatil Qur'an ke -25 ini merupakan pintu gerbang bagi pecinta seni pembaca dan penghafal Al-Quran yang digelar dua tahun sekali, dan moment STQ kali ini menjadi lebih bermakna, kembali merajut kebersamaan pasca Pemilu.
"Kegiatan STQ ini juga digelar untuk mencari Qari Qariah dan hafiz -hafizah terbaik untuk kemudian mewakili Indonesia pada ajang MTQ tingkat internasiona, dan Alhamdulillah prestasi MTQ Indonesia tingkat Internasional meningkat drastis, Tahun 2019 hingga bulan ini putra-putri terbaik kita telah meraih sedikitnya 7 kejuaraan internasional bergengsi," ujar Lukman Hakim Saifuddin.
Menurut Menag, deretan prestasi itu tentu membanggakan, namun prestasi di bidang Alquran tidak boleh berhenti hanya pada kemampuan membaca, tapi harus mampu mengimplementasikan dan mengamalkan kandungan ayat-ayat suci Al-Qur'an dalam bentuk produk-produk peradaban dan ilmu pengetahuan.
"Melalui STQ Nasional kita kobarkan semangat untuk melakukan perbaikan para ahli-ahli Alquran yang menjayakan anak Indonesia di panggung internasional. Saya mengajak mari bersama-sama menjaga tujuan mulia STQ Nasional," pungkas Menag.
Seperti diketahui, Aceh mengutus 18 peserta Putra putri terbaik untuk bertanding pada Event dua tahunan itu. (pd/rel)