Staf KIP Bireuen Lecehkan Wartawan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Ada kejadian unik dibalik kegiatan Pelayanan Pers Terhadap Pelaksanaan Pemilu, yang dilaksanakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bireuen di sekretariat penyelenggara pemilu itu, Sabtu (4/5/2019). Oknum staf sekretariat KIP, mengeluarkan kata-kata tak pantas dan melecehkan para wartawan.
Pantauan Dialeksis.com kegiatan ekpose rangkaian tahapan akhir proses pemilu di Kabupaten Bireuen, disampaikan oleh Komisioner KIP serta diikuti puluhan insan pers. Sejak awal berlangsung lancar dan tertib, diwarnai sesi tanya jawab hingga pemaparan hasil rekapitulasi penghitungan suara. Lalu, dilanjutkan foto bersama para awak media dengan komisioner.
Selanjutnya, puluhan jurnalis diberikan biaya transportasi, dan menandatangani bukti terima yang disiapkan pihak KIP. Namun, menjelang akhir pembagian itu staf wanita yang melayani awak media, tiba-tiba melontarkan kata-kata kasar dengan menyebut para wartawan mirip anak TK.
Perempuan paruh tua yang belakangan diketahui bernama Faizah, merepet dan mengatakan dirinya mau pulang karena hari ini hari meugang. "Susah kali diatur wartawan kawan pak Din (sekretaris KIP-red), kayak anak TK semua," ujarnya dengan nada kesal.
Selain itu, staf KIP ini juga melontarkan berbagai kata-kata lain, yang cenderung melampiaskan emosi terhadap juru warta. Sehingga menimbulkan reaksi beberapa wartawan, tak lama kemudian wanita tersebut menyadari salah, lantas meminta maaf sambil mencoba menahan amarah.
Terkait insiden itu, sejumlah pewarta senior di Bireuen menyesalkan sikap arogan staf KIP ini. Karena dianggap telah melecehkan insan pers, pasalnya disampaikan dengan bahasa kasar dan menghujat profesi wartawan.
"Judul kegiatan Pelayan Pers, tapi kok staf KIP bisa melecehkan insan pers, dengan mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan menghina wartawan," ungkap Ketua PPWI Bireuen, Rusmadi yang saat itu melihat langsung peristiwa tersebut.
Dia berharap peristiwa serupa tidak akan terulang lagi, selain itu pihak KIP juga diharapkan dapat menuntun stafnya, yang berinteraksi dengan pihak eksternal agar memiliki tatacara berkomunikasi baik dan santun. Supaya tidak melukai hati orang lain.
"Kami ke sini ingin memperoleh informasi resmi dari KIP, terkait hasil akhir proses pemilu 2019. Jika memang ada dibekali uang transportasi, kami tak pernah berharap dan jangan pernah lecehkan kami," tukasnya.
Sementara itu Ketua KIP Bireuen Agusni saat ditanya Dialeksis.com terkait kejadian tersebut, menjelaskan meminta para media untuk dapat memaklumi, karena beliau seorang wanita selama pleno berlangsung full time bekerja.
Apalagi hari ini hari meugang, seorang perempuan seharusnya dirumah. Beliau ibu Faizah saya telepon untuk ke kantor bekerja.
"Mungkin beliau kelelahan, mohon bisa dimaklumi. Kami mohon maaf atas pelayanan," kata Agusni. (FAJ)