Sosok Prof Muslim Ibrahim di Mata Akademisi UIN dan Unsyiah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Prof Muslim Ibrahim meninggal dunia pada Kamis 12 Desember 2019 lalu.
Sosok tokoh yang dikenal akhir-akhir ini karena fatwanya bersama MPU Aceh yang mengharamkan game PUPG sempat viral mengejutkan publik di nusantara.
Di samping itu, akademisi dan masyarakat Aceh sungguh tidak asing lagi dengan sosok beliau. Memimpin MPU Aceh sejak 1998 (dulu MUI Provinsi Aceh) hingga wafat (2019), Prof Muslim Ibrahim menjadi tokoh satu-satunya yang dipercaya oleh para ulama di Aceh mengemban amanah tersebut.
"Beliau peraih gelar doktor pertama di Asia Tenggara bidang Fiqih Perbandingan Madzhab lulusan Al-Azhar Kairo," kata Prof Syamsul Rijal, Guru Besar UIN Ar-Raniry saat dihubungi Dialeksis.com, Sabtu (14/12/2019).
"Banyak hukum dan fatwa di MPU Aceh yang dihasilkan dari nalar beliau," tambah Prof Syamsul.
Ia juga mengatakan, Prof Muslim Ibrahim merupakan sosok yang punya komitmen cukup tinggi. Semangat ini pula yang menurutnya boleh ditiru anak-anak muda dalam menatap masa depan.
"Beliau itu sangat istiqamah dan terbuka. Saya ingat betul ketika menjadi Anggota MPU, beliau sering menggunakan waktu istirahat di sela-sela rapat besar untuk perbincangan. Selalu berupaya menghadirkan ide-ide kreatif," jelas Prof Syamsul.
"Tata kelola waktu yang beliau terapkan dalam melahirkan ide-ide kreatif seperti ini, penting sekali diaktualisasikan di masyarakat," tambah Guru Besar UIN Ar-Raniry itu.
Menurut Prof Syamsul, untuk mendesain seorang tokoh layaknya Prof Muslim Ibrahim, dibutuhkan waktu bertahun-tahun.
"Tidak mudah melahirkan kembali tokoh-tokoh yang berpikiran positif seperti beliau. Dan kita semua yang kenal pribadi beliau pasti akan merasa sangat kehilangan," pungkasnya.
Selanjutnya, Akademisi sekaligus Dekan III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dr rer nat Ilham Maulana merasakan hal yang sama.
"Beliau seorang tokoh yang luar biasa. Ilmunya tinggi, tetapi tidak mudah merendahkan orang lain. Sosok yang selalu menenangkan masalah," ungkap Wakil Dekan III FMIPA Unsyiah itu.
Dr rer nat Ilham juga berujar kalau Prof Muslim Ibrahim sosok yang selalu peduli dengan orang dan patut dijadikan teladan bagi masyarakat ke depan.
"Kita semua berdo'a semoga beliau di tempatkan di tempat yang paling mulia. Sebab kalau dihitung berapa ilmunya yang diajarkan kepada kita, tentu sudah banyak sekali dan semoga semua itu menjadi amal ibadah bagi beliau kelak," pungkas Wakil Dekan III FMIPA Unsyiah itu. (sm)