Beranda / Berita / Aceh / Sosok Prof Mohd Andalas di Mata Dekan FK-USK, Cerita Soal Buka Prodi S3

Sosok Prof Mohd Andalas di Mata Dekan FK-USK, Cerita Soal Buka Prodi S3

Senin, 11 Januari 2021 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Elma
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK-USK), Prof Maimun Syukri. [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabar duka meninggalnya Prof Mohd Andalas pukul 04.30 WIB di Ruang ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, meninggalkan duka yang mendalam dari rekan serta sahabat beliau.

"Saya lagi di Bandung, subuh sekitar jam 05.00 saya sudah dapat kabar," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK-USK), Prof Maimun Syukri yang selaku sahabat beliau yang juga menjabat sebagai  saat dihubungi Dialeksis.com Senin (11/1/2021).

Prof Maimun juga menceritakan, Prof Andalas adalah temannya sejak SMA. Mereka berpisah saat masuk fakultas kedokteran, Prof Andalan ke Padang dan Prof Maimun ke Surabaya. Setelah menyelesaikan perkuliahan, mereka bersama-sama membangun Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala (USK).

"Saat pulang membangun Fakultas Kedokteran USK. Sampai terakhir yang terasa sekali waktu kita buka prodi S3, itu kan minimal harus ada 2 guru besar baru bisa disetujui oleh Dikti. Waktu itu saran saran Prof Andalas yang jadi Guru Besar. Ada saya dan beliau lalu kita urus buka S3 Alhamdulilah lancar aja. S3 sekarang sudah tahun kedua di FK," jelasnya.

Prof Andalas adalah sosok yang pintar menulis dan pintar berkomunikasi. Sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan dengan pihak luar dan pihak dalam kampus.

"Sangat membantu dalam memecahkan masalah dalam membangun fakultas, itu yang nggak bisa saya lupakan. Selain prodi S3 juga membangun Prodi Obstetri dan Ginekologi," tuturnya terkait dengan pencapaian Prof Andalas.

Terkait dengan kondisi kesehatan Prof Andalas, ada masalah di esopagus yang ternyata sudah operasi sekali di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

"Sudah di operasi sekali di Cipto dan diulang di sisi yang lain. Tapi kendalanya ada kelelahan dan kehilangan massa otot tubuh sehingga agak kurus jadinya," paparnya.

Sebagai teman dekat dan partner kerja, Prof Maimun sangat merasa kehilangan.

"Kita merasa kehilangan. Saya juga mendapatkan beberapa ucapan belasungkawa dari beberapa dekan yang sama-sama ahli obgin. Dan Dekan Unpad yang teman kuliah beliau dahulu mereka merasakan kehilangan seperti kita," jelasnya.

Prof Maimun juga menyampaikan, mohon doanya untuk Prof Andalas agar ditempatkan di dalam surga oleh Allah. "Semangat beliau juga perlu diikuti oleh teman-teman yang lain di fakultas maupun rumah sakit," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda