kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sosok Mendiang Prof Gede Suparta di Mata Dosen Peternakan USK

Sosok Mendiang Prof Gede Suparta di Mata Dosen Peternakan USK

Kamis, 04 November 2021 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Dosen Peternakan Universitas Syiah Kuala (USK), Hendra Koesmara. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ir I Gede Suparta Budisatria MSc PhD IPU Asean Eng meninggal dunia, Kamis (4/11/2021).

Prof Ir I Gede Suparta Budisatria meninggal dunia saat bersama rombongan dosen Fapet UGM mengalami kecelakaan tunggal di Tol Cipali Km 113, Jawa Barat, Kamis (4/11/2021) pukul 02.00 WIB.

Kabar tersebut mengundang duka cita mendalam bagi seluruh keluarga, rekan, para dosen, dan mahasiswa.

Salah satunya Dosen Peternakan  Universitas Syiah Kuala (USK), Hendra Koesmara menyampaikan turut berduka cita atas kabar duka meninggalnya Prof Gede Suparta.

"Prof Gede adalah salah seorang pembimbing saya ketika kuliah S2 dan S3 di prodi Ilmu Peternakan UGM. Saya mengenal Prof Gede sebagai dosen yang sangat bersahaja. Selama menjadi mahasiswa bimbingan almarhum, jika ada permasalahan dengan penelitian almarhum selalu memberikan solusi kepada saya," jelasnya kepada Dialeksis.com, Kamis (4/11/2021).

Hendra menceritakan awal mula mengenal Prof Gede sejak tahun 2010, ia merupakan dosen pertama di Fakultas Peternakan yang dijumpai, saat permulaan menjelang perkuliahan atas rekomendasi rekannya yang bernama Yogi Sidik Prasojo, yang saat ini dosen di Fakultas Peternakan UGM.

"Saya menjumpai beliau untuk diskusi dan mengajukan permintaan agar beliau mau menjadi pembimbing saya. Karena penelitian saya berkaitan dengan sapi Aceh. Alhamdulilah beliau pada saat itu bersedia dan akhirnya saya menjadi salah seorang mahasiswa bimbingan beliau," kata dia.

Saat awal pertemuan, lanjutnya, ia menduga Prof Gede merupakan orang Bali dan non muslim. Tetapi yang membuatnya terkejut ketika ia melihat suatu waktu Prof Gede shalat jumat di masjid fakultas, Hendra melihat ia berdiri di dekatnya.

"Ternyata informasi dari teman-teman beliau adalah seorang muallaf. Beberapa kali saya melakukan bimbingan di ruangan beliau, jika azan zuhur atau ashar sudah berkumandang beliau langsung melepas sepatu dan menggunakan sandal jepit. Suatu isyarat bahwa diskusi sudah harus berhenti karena beliau mau melaksanakan shalat," jelasnya lagi.

Pada saat Hendra melakukan penelitian di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016, Prof gede ikut hadir untuk melihat penelitian uji performance sapi Aceh yang sedang bekerjasama dengan tim dari Fakultas Peternakan UGM.

Sebelum pandemi, Prof Gede rutin mengunjungi Aceh sebagai tim ahli di Balai Penelitian Ternak Unggul Hijauan Makanan Ternak (BPTU-HMT) Indrapuri Aceh Besar.

"Biasanya kalau saya ada di Aceh, saya selalu mendampingi beliau jika sedang berkunjung di Aceh. Riset-riset beliau banyak tentang produktivitas sapi Aceh, bahkan menjadi rujukan untuk penelitian-penelitian sapi Aceh di Indonesia," ungkapnya.

Diketahui, beliau dilantik menjadi Dekan fakultas Peternakan UGM pada tanggal 8 Oktober 2021 bersama dengan 18 dekan lainnya se UGM, setelah sebelumnya menjadi 2 periode sebagai Wakil Dekan bidang enelitian, pengabdian dan kerjasama dan bidang keuangan, aset dan SDM. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda