kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sosiolog: Penyimpangan Sosial di Aceh Berkaitan Dengan Pengalaman Konflik

Sosiolog: Penyimpangan Sosial di Aceh Berkaitan Dengan Pengalaman Konflik

Kamis, 27 Mei 2021 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Agam K

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Maraknya kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak, serta penyimpangan sosial lainnya yang terjadi di Aceh, maka sangat berkait dengan konflik dahulu.

Hal ini dijelaskan Sosiolog Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Otto Syamsuddin Ishak mengatakan, pada prinsipnya penyimpangan sosial itu ada kaitannya dengan masa konflik dahulu, ditambah lagi soal kesejahteraan dan narkoba.

“Kalau kita lihat dari perkembangan Aceh ini, dari masa konflik kekerasan terjadi dimana-mana, kehidupan rumah tangga tidak normal, keidupan sosial tidak normal. Tentunya harus dilakukan sesuatu tindakan oleh pemerintah,” ujar Otto Syamsuddin kepada dialeksis.com, Kamis (27/5/2021).

Otto Syamsuddin menambahkan, penyakit sosial tersebut harus disembuhkan. Akar utamanya adalah persoalan konflik masa lalu, kemudian ditambah lagi persoalan kesejahteraan dan disaat pandemik Covid-19 munculnya ketidakpastian.

Hal tersebut merupakan sebagai sebuah kontruksi sosial yang terjadi dimasa konflik, masyarakat yang terpecah dan masyarakat yang tertekan, sehingga berbagai penyimpangan sosial terus saja terjadi.

“Secara umum dinas sosial, dinas pendidikan, dinas Syariat Islam, harus mengambil peran untuk menyelesaikan persoalan tersebut dan harus betul-betul serius, serta terpadu dalam penanganannya saling bersinergi. Penyakit sosial harus hilang, kemiskinan harus hilang dan persoalan agama harus terus jalan,” tutur Otto Syamsuddin.

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda