kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Solo KLB Corona, Mahasiswa Aceh: Pemerintah Aceh Belum Menanyakan Kabar Kami

Solo KLB Corona, Mahasiswa Aceh: Pemerintah Aceh Belum Menanyakan Kabar Kami

Minggu, 15 Maret 2020 14:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah
Rasyidin (kemeja hitam) bersama sejawatnya sesama mahasiswa Aceh, Teuku Afifuddin. Foto: Facebook

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa asal Aceh yang sedang menempuh pendidikan doktoral di kampus Institute Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah, Rasyidin, mengeluhkan minimnya perhatian Pemerintah Aceh pada mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di sana. 

Keluhan tersebut disampaikan kepada Dialeksis.com, Minggu, (15/3/2020) menyusul kebijakan Pemkot setempat yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada penyebaran virus corona di kota tersebut.

"Belum, Pemerintah Aceh belum sama sekali menghubungi dan menanyakan bagaimana keadaan kami di sini," ucap Rasyidin saat dihubungi melalui sambungan selular.

Dia menerangkan, saat ini ada ratusan mahasiswa Aceh yang sedang menempuh pendidikan di Surakarta (Solo). 

"Yang paling banyak itu di Universitas Negeri Surakarta (UNS), termasuk di ISI ada 4 orang yang sedang menempuh pendidikan," jelas dia.

Saat disinggung mengenai keadaan kota Solo, Rasyidin mengaku cemas dengan situasi daerah yang sepi dan tidak seperti biasanya. Kata dia, banyak warga yang memilih berdiam diri di rumah.

"Hari ini sepi. Bisa dikatakan tidak ada kegiatan sama sekali. Kampus telah menerbitkan kebijakan pemberhentian aktifitas belajar mengajar selama 2 minggu kedepan. Banyak warung yang tutup. Saya pun cuma di kosan, gak berani kemana-mana juga," ujar dia.

Pria yang akan menjalani sidang proposal ini berharap Pemerintah Aceh segera mengambil langkah tepat untuk memantau keadaan mahasiswa Aceh yang ada di Solo.

"Kami berharap Pemerintah Aceh segera membangun komunikasi dengan kami, minimal telpon menanyakan keadaan kami, bangun posko untuk memantau keadaan teman-teman yang ada disini, dan kami tahu harus berkoordinasi dengan siapa," harap dia.

Keterangan yang sama diperoleh dari sejawat Rasyidin yang juga sedang mengambil program doktoral dibidang seni, Teuku Afifuddin. 

"Pak Plt kapan menelpon mahasiswa Aceh suruh pulang. Masak sudah status KLB begini belum ada respon apapun. Apa bedanya dengan mahasiswa Aceh yang ada di Wuhan," tandas Afifuddin.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Al-Hudri saat dikonfirmasi media ini mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapat arahan dari Dinas Kesehatan Aceh selaku pimpinan posko penanganan penyebaran virus yang berasal dari Cina ini.

"Belum ada pembicaraan mengenai itu (koordinasi dengan mahasiswa Aceh yang ada di Solo) dengan Dinas Kesehatan Aceh. Coba ke Pak Hanif (Kadis Kesehatan) saja, karena Dinkes Aceh pimpinan posko. Tergantung dengan Dinkes, karena secara teknis kita tidak paham betul. Kalau umpamanya dipulangin, ya kita pulangkan. Kita hanya sebatas itu," terang Al-Hudri, Minggu, (15/3/2020).

Senada dengan Al-Hudri, Kadis Kesehatan Aceh dr. Hanif menjelaskan masih menunggu arahan Plt Gubernur Aceh terkait dengan keberadaan mahasiswa Aceh yang ada di Solo.

"Belum, tadi rapat belum dibicarakan. Mungkin belum ada informasi ya. Nanti saya tunggu arahan pak gubernur. Untuk mahasiswa Aceh yang ada di Solo belum. Kami lagi mempersiapkan penanganan di Aceh," jelas dr. Hanif.

Dia menyarankan agar mahasiswa Aceh yang ada di Solo untuk mengikuti himbauan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat.

"Kalau memang sudah diarahkan untuk tidak keluar kemana-mana, ikuti saja himbauan tersebut," kata dia. (Im)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda