kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Soal Tumpahan Batu Bara, Walhi Aceh: Pemerintah Abai, Masyarakat Inisiatif Kutip Batu Bara

Soal Tumpahan Batu Bara, Walhi Aceh: Pemerintah Abai, Masyarakat Inisiatif Kutip Batu Bara

Kamis, 16 Maret 2023 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Masyarakat membersihkan pantai dan mengutip batu bara yang mencemari sepanjang bibir pantai di Kecamatan Meureubo. (Foto: FJL Aceh)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bongkahan batu bara yang selama ini memenuhi ratusan meter pesisir pantai di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, telah mulai dibersihkan oleh masyarakat sekitar. Mereka mengumpulkan material itu ke karung dalam jumlah banyak.

Menanggapi persoalan tersebut, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Ahmad Shalihin menilai, persoalan tumpahan batu bara di Aceh Barat mengindikasikan bahwa pemerintah abai dalam upaya penyelamatan lingkungan.

Sehingga masyarakat turun langsung untuk membersihkan pantai dan mengutip batu bara yang mencemari sepanjang bibir pantai di Kecamatan Meureubo.

"Soal Batu bara, pemerintah abai jadi masyarakat berinisiatif untuk bersih pantai. Pemerintah kurang peduli jadi masyarakat berinsiasi untuk membersihkan pantai dengan mengutip batu bara," kata Ahmad Shalihin saat ditemui Dialeksis.com, Rabu (15/3/2023).

Ahmad Shalihin menambahkan seharusnya perusahaan yang terkait harus bertanggung jawab dalam membersihkan tumpahan batu bara. 

Lanjutnya, seharusnya pemerintah segera bersikap dengan terjun ke lokasi tumpahan batu bara, tepatnya bibir pantai Gampong Peunaga Rayeuk.

"Tumpahan itu sangat berdampak pada mata pencariannya warga sebagai nelayan dan pedagang. Bahkan jualan mereka nyaris tak laku sebab sepi pengunjung karena lokasi wisata sudah tercemar," ujarnya.

Ahmad Shalihin menyayangkan lemahnya peranan pemerintah akan permasalahan tentang lingkungan yang cukup serius ini.

Menurutnya, ini menjadi rapor buruk dalam pengelolaan lingkungan yang baik dibalik adanya investasi terutama oleh dinas terkait, baik Kabupaten hingga Provinsi.

"Kenyataan dilapangan. Tidak usah di uji lab begini begitu. Masih ada tumpahan batu bara dan masih ada keluhan warga terhadap pencemaran udara," pungkasnya. 

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda