kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Soal Polemik Keuchik Abdya Studi Banding ke Jogja, JSI: Tidak Ada Hubungan dengan Bupati

Soal Polemik Keuchik Abdya Studi Banding ke Jogja, JSI: Tidak Ada Hubungan dengan Bupati

Rabu, 12 Juli 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Direktur Eksekutif Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Ratnalia Indriasari. [Foto: dok Dialeksis] 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 152 Keuchik di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bakal studi banding ke Yogyakarta pada 15 Juli 2023 mendatang. Perjalanan itu diperkirakan akan menghabiskan dana desa (DD) sebesar Rp15 juta per gampong untuk 1 orang Keuchik yang berangkat.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Ratnalia Indriasari mengatakan, kegiatan studi banding ke luar daerah tersebut sudah banyak dilakukan kepala desa di kabupaten/kota lain.

"Persoalan agenda studi banding itu memberikan manfaat atau tidak, itu tergantung pada Keuchik masing-masing. Karena tujuan dasar dilakukan studi banding tentu untuk belajar, meniru tata cara kelola pemerintahan yang dilakukan oleh Provinsi lain yang jauh lebih baik dibanding Aceh," jelasnya kepada Dialeksis.com, Rabu (12/7/2023). 

Maka, sambungnya, dari tujuan tersebut sebenarnya sangat mulia dan positif, Namun, terkadang penyebab studi banding ini menuai polemik dikarenakan kepala desanya tidak mengimplementasikan apa saja yang ilmu yang didapat ketika kunjungan kerja.

Berkaitan dengan permintaan beberapa pihak kepada Pj Bupati Abdya agar tidak mengeluarkan izin terhadap wacana kegiatan studi banding ke Jogja, menurut Ratna, itu tidak ada hubungan dengan Bupati karena Bupati hanya diberitahukan bahwa para Keuchik akan berangkat.

Menurut Ratna, kapasitas aparatur desa memang perlu untuk ditingkatkan, maka dengan studi banding langsung para Keuchik bisa melihat, mengamati tata kelola pemerintahan yang baik. 

Untuk itu, ia berharap kepada Keuchik yang berangkat bisa benar-benar memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin, dan bisa mematahkan stigma yang mengatakan studi banding hanya untuk menghabiskan dana desa. [nor]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda