Beranda / Berita / Aceh / SMPN 17 Banda Aceh Gelar Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami

SMPN 17 Banda Aceh Gelar Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami

Selasa, 29 Oktober 2024 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

SMPN 17 Banda Aceh menggelar simulasi dan evakuasi saat terjadi gempa bumi dan tsunami, Selasa (29/10/2024). [Foto: Prokopim BNA]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang jam ketiga mata pelajaran pagi, Selasa, 29 Oktober 2024, siswa-siswi SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh dihentakkan dengan guncangan gempa yang terasa begitu kuat.


Tiba-tiba suasana berubah riuh. “Gempa, gempa, gempa,” seru siswa Kelas IX yang terletak di lantai dua. Sejurus kemudian, mereka serempak berlindung di bawah meja masing-masing. “Lindungi kepala dengan tas anak-anak,” ujar Bu Guru memberi Arah.


Lantunan zikir menggema di setiap ruangan kelas. Beberapa detik berlalu, gempa bumi mereda. Selanjutnya dengan sigap, para guru mewariskan anak didiknya untuk turun ke lantai dasar dan berkumpul di lapangan upacara.


Sejumlah siswa yang sudah dilatih sebagai anggota Palang Merah Remaja (PMR) pun mampu menjalankan tugas dengan baik. Berbekal peralatan medis dan tandu, mereka berhasil mengevakuasi beberapa rekan yang terluka ke tempat aman.


Dalam hitungan menit, seluruh warga sekolah telah berada di titik berkumpul. Mereka masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak yang berwenang. Semua waspada terhadap kemungkinan terburuk, mulai dari gempa susulan hingga ancaman tsunami.


Benar saja, tak lama berselang pihak sekolah menerima peringatan dini tsunami dari BMKG - efek gempa yang terjadi di laut dengan kedalaman 10 kilometer. Standar Operasional Prosedur (SOP) berikutnya adalah kecepatan mungkin membawa anak-anak ke tempat yang lebih tinggi, menjauh dari arah pantai.


Dan untuk SMPN 17 dan sejumlah sekolah lain di kawasan Blang Padang, pemerintah telah menetapkan Museum Tsunami Aceh sebagai salah satu gedung penyelematan. Di tengah raungan sirine peringatan bahaya tsunami, semua siswa mengerahkan ke escape building yang berjarak sekitar 200 meter dari sekolah.


Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya pun telah berada di destinasi wisata edukasi tsunami yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara tersebut. Sedari awal, Ade memang menampilkan langsung keseluruhan rangkaian mandiri simulasi gempa bumi/tsunami yang digelar SMPN 17.


Tak sendiri, Pj wali kota turut didampingi oleh Kepala BPBD T Syahluna Polem, Kadisdikbud Sulaiman Bakri, dan sejumlah pejabat terkait. 


“Kerja bagus anak-anak dan bapak/ibu guru sekalian. Semua tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” ujar Ade menyemangati.


Di hadapan para siswa, ia juga menyempatkan waktu untuk berbagi pengalaman tatkala gempa bumi dan tsunami 2004 silam memporak-porandakan Aceh, khususnya Banda Aceh sebagai kota paling terdampak. Ade bercerita sebagai salah satu Saksi hidup bencana terbesar abad ke-21 tersebut.


“Saya berharap kegiatan simulasi ini dapat memperkuat upaya mitigasi bencana bagi kita semua dalam rangka meminimalkan dampak gempa bumi/tsunami yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” ujar Pj wali kota.


“Perlu diingat, kota kita berada di daerah rawan bencana sehingga kita harus selalu siap siaga. Kemudian doa tak terputus mari terus kita panjatkan kepada Allah SWT agar kota kita tercinta dijauhkan dari segala marabahaya,” pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda