Siswa SD di Aceh Besar Diberikan Pengetahuan Siaga Bencana
Font: Ukuran: - +
Murid SD Negeri 1 Lambheu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar usai mengikuti Sosialisasi Kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa Bumi dan Tsunami Sejak Dini yang gelar BMKG Aceh Besar di Aula sekolah setempat, Rabu (11/10/3023).
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Sebanyak 60an peserta didik SD Negeri 1 Lambheu Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar, Rabu (11/10/2023), mengikuti Sosialisasi Kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami sejak dini di Aula SDN 1.
Acara yang bertajuk BMKG Goes To School tersebut dilaksanakan oleh BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, mengahadirkan dua pemateri, Noviana Sihotang dan Herdiyanti Resti Anugrah Ningrum. Kegiatan yang berlangsung selama 1 jam lebih itu diikuti dengan antusias oleh peserta didik didampingi guru kelas serta mahasiswa MBKM USK unggul 2023.
Kepala SD Negeri 1 Lambheu Muhammad Jafar MSi mengatakan, materi yang disampaikan pemateri dari BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar sangat bermanfaat bagi peserta didik, sehingga dapat memberikan wawasan dan pemahaman tentang kesiapsiagaan sejak dini dalam menghadapi bencana (mitigasi bencana), baik gempa bumi atau pun tsunamidi masa yang akan datang.
"Sangat bermanfaat materi yang disampaikan, tidak hanya bagi peserta didik, namun juga bagi guru di sini," katanya.
Jafar berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan setiap tahunnya, sehingga semua siswa secara berjenjang dapat memahami betapa pentingnya sikap waspada terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja.
"Kita tentu berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin, sehingga secara berjenjang peserta didik kami dapat memahami pentingnya sikap waspada terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja," harap Jafar.
Ia mengaku SDN 1 Lambheu kerap bekerjasama dengan berbagai lembaga luar sekolah baik lembaga pemerintah maupun swasta lainnya dalam rangka memberikan materi dan informasi lainnya kepada peserta didik yang tidak terdapat dalam kurikulum sekolah.
"Kita juga mengajak peserta didik untuk belajar materi penting lainnya yang tidak ada dalam kurikulum, misalnya terkait bhaya narkoba, tentang siaga bencana dan lain sebagainya," tutup Jafar.