Sistim Lulus SBMPTN 2019 Pada Nilai UTBK, Rektor Unsyiah: "Itu Bimbel Buat Hoax"
Font: Ukuran: - +
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng saat menggelar konferensi pers tentang pelaksanaan dan pendaftaran SBMPTN di ruangan aula Rektor Unsyiah, Jumat, (14/6/2019). Foto:Baim/Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rektor Unsyiah Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng menyesalkan informasi yang beredar ditengah masyarakat yang menyatakan kelulusan calon mahasiswa pada program studi tertentu dapat dilihat melalui hasil nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Hal tersebut diungkapkan Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng saat konferensi pers di Ruang Mini Rektor Unsyiah, Jumat, (14/6/2019).
Sebelumnya Samsul menjelaskan saat ini Unsyiah sedang menerima pendaftaran calon mahasiswa baru pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019.
"Proses Pendaftarannya sampai saat ini masih berlangsung, dari tanggal 10 Juni lalu, dan ditutup pada tanggal 24 Juni 2019," ucap Samsul.
Dia melanjutkan, salah satu syarat bagi pendaftar untuk mengikuti SBMPTN adalah mereka yang telah mengikuti UTBK.
"Nilai ujian UTBK menjadi salah satu syarat bagi calon mahasiswa tersebut. UTBK sendiri telah selesai dilaksanakan pada tanggal 13 April-26 Mei 2019 lalu," ujar Rektor Unsyiah ini.
Dia menegaskan selama ini Unsyiah dan seluruh Perguruan Tinggi yang mengikuti SBMPTN tidak membatasi calon.
"Silahkan dia mendaftar. Mau nilai tinggi atau rendah, silahkan. Kami tidak pernah membatasi calon. Tidak pernah dibatasi," tegasnya.
Unsyiah, lanjutnya, memberikan nilai pegangan, berupa nilai tahun lalu untuk lulus pada SBMPTN.
"Ini nilainya. Ada nilai minimum dan nilai rata-rata. Misalnya, nilai minimum Fakultas Kedokteran tahun lalu 610,27. Kedokteran Gigi nilainya 592,75. Itu nilai minimum yang diterima, berarti itu hanya satu yang diterima, lain pasti lebih tinggi dari ini," sebut Samsul sembari menunjukkan contoh salah satu nilai UTBK.
Namun, selama ini dia menerima informasi baik dari masyarakat, maupun dari orang tua calon mahasiswa, bahwa nilai UTBK yang diraih telah mampu memprediksi si calon mahasiswa.
"Saya terima informasi dari orang tua calon mahasiswa, bahwa ada lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) yang mengatakan bahwa dengan nilai UTBK tertentu yang diraihnya, sudah lulus pada Fakultas atau Prodi tertentu. Sistim UTBK tahun ini tidak sama dengan tahun sebelumnya, tidak sama," tegasnya.
Ia kembali menegaskan, apa yang telah dipahami oleh masyarakat terhadap hal yang sudah dijelaskan di atas adalah informasi yang salah.
"Saya khawatir informasi yang diberikan ke calon mahasiswa itu, akan membuat si anak itu merasa sudah lewat pada jurusan tertentu. Tiba-tiba saat pengumuman si anak tersebut tidak lewat, ini kan pasti nuduh yang tidak-tidak. Ada permainan, ada ini, ada itu," ungkap Samsul.
Ia berharap, Bimbel tidak menyebarkan informasi sesat kepada calon mahasiswa yang dapat membingungkan mereka.
"Saya gak tahu Bimbel dapat dari mana itu data, padahal data kan kita buka. Dia katakan dia akan lewat. Anak kan pasti lapor orang tua," pungkasnya.
Ia menjelaskan ketentuan lulus atau tidak nya calon mahasiswa hanya ditentukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Jakarta.
"Ini semua panitia pusat (LTMPT) yang menentukan. Jadi saya gak tahu. Ini belum apa-apa sudah mengatakan, "wah anak anda akan lewat di Kedokteran Umum, di Tehnik, atau lewat dimana. Nanti tiba-tiba tidak lewat, sudah timbul fitnah dan segala macam. Itu Bimbel sudah buat hoaks," tutur Samsul.