Sikapi Deklarasi Eks GAM Tripoli, Pengamat: Satu Kritik yang Perlu Direspons Serius
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Pengamat politik, Fajran Zain. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pasca Eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tripoli deklarasikan mosi tidak percaya kepada Ketua Muzakkir Manaf alias Mualem, hingga hari ini Mualem masih tidak menyampaikan sepatah kata pun ke publik.
Menurut pengamat politik Fajran Zain, ia mengatakan, peristiwa tersebut adalah dinamika internal sehingga dirinya mengaku tidak bisa berkomentar banyak.
“Saya tidak bisa menyampaikan banyak, karena setiap organisasi atau partai memiliki kebijakan masing-masing,” ungkap Fajran kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (22/3/2022).
Ia melanjutkan, menyikapi peristiwa ini secara positif, sebenarnya deklarasi yang disampaikan oleh eks GAM Tripoli merupakan bentuk kritik ke dalam.
Dalam hal ini, kata Fajran, pengurus (Mualem) perlu merespons dengan positif, dalam artian organisasi atau partai tempat Mualem pimpin perlu melakukan konsolidasi ke dalam.
“Kalau tidak dilakukan pembenahan cepat, dalam tanda kutip akan terjadi degradasi. Sebenarnya kalau kita lihat secara positif ini adalah satu masukan, satu kritik,” ungkap Fajran.
Di sisi lain, Fajran mengatakan, membiarkan isu yang berkembang dengan tidak melakukan apa-apa, maka imbasnya akan kembali pada diri sendiri.
“Mosi tidak percaya yang dilakukan oleh eks GAM Tripoli, kalau kita terjemahkan secara positif adalah satu kritik ke dalam yang perlu direspons secara serius. Kalau kritik itu tidak direspons oleh para petinggi, maka resikonya adalah untuk organisasi atau partai itu sendiri,” pungkasnya. [AKH]
- Nurmi Alamsyah Gantikan Iskandar Is Sebagai Anggota DPRK Bireuen
- Alasan Eks GAM Tripoli Bredel Ketua Mualem, Disebut Arogan dan Telantarkan KPA
- Gelar Strategic Planning, Muazzinah Yacob Terpilih Jadi Direktur Aceh Institute
- Tanggapi Pernyataan Jubir Pemerintah Aceh, Nurzahri: Mari Bicara Fakta, Bukan Olah Kata