Siddiq: Pentingnya Edukasi Agar Hutan Terus Terjaga
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Penggiat Alam dan Satwa, Siddiq Al-Idrus. [Foto: Dialeksis/ftr]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Isu linkungan dan hutan terus menjadi perhatian khusus bagi masyarakat khususnya bagi mereka tergabung dalam suatu lembaga atau memang sebagai penggiat lingkungan dan alam.
Penggiat Alam dan Satwa, Siddiq Al-Idrus mengatakan, masalah tentang hutan ini ruang lingkupnya juga tidak jauh dari masyarakat lokal.
“Jadi kita yang berada dikota yang berasal dari daerah, kita kasih yang namanya edukasi dalam penggunaan lahan tadi, jika kita berbicara kawasan ekosistem Leuser itu kawasan yang tidak bisa terganggu dan insyaallah akan selalu terjaga dan juga disana ada tim-tim khusus juga, dari bapak-bapak sampai ke ibu-ibu yang dimana mereka dilatih untuk menjaga dan mengawasi kawasan ekosistem Leuser,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Senin (27/9/2021).
Siddiq mengatakan, tapi Leuser itu tidak sebesar hutan Aceh atau seperti yang kita bayangkan, itukan kawasan konservasi atau bisa dikatakan kawasan ekosistem yang dilindungi.
“Hutan Aceh itu lebih besar dari itu, lebih besar dari kawasan ekosistem. Jadi ini sebenarnya sudah bukan rahasia lagi bagi para pendaki ataupun orang yang suka melakukan perjalanan ke lokasi tertentu untuk mencari kawasan wisata di hutan, contoh rahasia itu Air Terjun 7 Bidadari, pernah ada satu moment jika kesana kita tidak boleh merecord sama sekali, padahal disana ada satu lokasi yang dimana terkumpulnya kayu (Log) dari Ilegal Logging,” jelasnya.
Siddiq sangat menyayangkan hal itu. Ia mengatakan, untuk kita (Masyarakat) yang tidak ada di pemerintahan, mungkin untuk menggerakkan kesadaran ke masyarakat itu sulit.
“Jadi ada satu stigma yang buruk yang sudah tertanam di masyarakat sejak lama, kalau ada acara maka ada uang, apalagi kalau dari pemerintahan. Jadi stigma ini juga harus dihilangkan, maka karena itu perlu sekali edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat penting menjaga Hutan dan Alam kita,” tambahnya.
Dirinya juga menjelaskan, edukasi itu berupa, impact dan dampaknya kedepannya jika Hutan terjaga dan rusak.
“Karena masyarakat sekarang itu berpikir yang gampang saja (Instan), gak berbicara substainable, continue, karena orang sekarang berpikir makan, nanam, buka lahan, selesai. Kenapa masyarakat kita itu awam, contohnya jika buka lahan itu, pinggirnya dikeringkan atau dikikis habis, kemudian tengahnya (Lahan) itu dibakar, nah disini yang salah. Kebanyakan berpikir bahwa dengan cara itu tidak akan menyambar ke kawasan yang lain atau tidak terbakar,” jelas Siddiq.
Siddiq juga menyayangkan hal itu juga, Karena itu, dia berharap agar edukasi dan sosialisasi harus terus dilakukan agar pemahaman kepada masyarakat itu semakin luas terutama dalam pembukaan lahan untuk bertani.
“Jadi hal tersebut pernah saya lihat di kawasan meulidi, Aceh Timur. Itu kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), itu ada beberapa lahan yang dibuka, yang sedihnya ya begitu, cara bukanya seperti itu,” sebut Siddiq.
Siddiq menyampaikan, tentu bisa jadi dalam ini juga ada kaitannya Conflict if Interest (Konflik Kepentingan), kita tidak bisa juga menyalahkan pemerintah dalam hal ini karena secara aturan juga sudah ada dalam Undang-Undang (UU).
“Dan kalau tidak salah saya, zaman Irwandi itu ada namanya moratorium kalau tidak salah, itu sampai saat ini belum di buka sampai sekarang, padahal yang kita ketahui bersama lahan sawit semakin lebar,” jelas Siddiq.
Ia menyampaikan, itu sangat penting sekali, karena itu hal ini bisa menjadi masalah juga, edukasi kurang, lahan semakin lebar, ilegal logging merajalela sudah lengkap masalah lingkungan di Aceh.
“Mungkin sudah dilakukan banyak upaya oleh pemerintah, tapi itu saya rasa masih kurang, karena masih terjadi sampai saat ini hal-hal seperti ini, karena itu penting sekali bagi anak muda agar terus menumbuhkan rasa kesadaran diri untuk menjaga linkungan dan Alam, tentu edukasi sangat diperlukan, perlu keterlibatan dari semua elemen agar hal-hal seperti ini bisa diwujudkan. Alam kita terjaga keberlangsungan hidup manusia terjamin sampai ke cucu kita, karena edukasi harus dilakukan agar timbul rasa peduli dan pengetahuan yang luas agar pentingnya tadi menjaga Hutan, Lingkungan, dan Alam pastinya,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]