Beranda / Berita / Aceh / Setelah Lama Hilang, Ruh Darussalam Hidup Kembali

Setelah Lama Hilang, Ruh Darussalam Hidup Kembali

Rabu, 17 Agustus 2022 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM| Banda Aceh- Bagaikan menemukan anak yang sudah lama hilang, kini ruh Darussalam hidup kembali. Sudah lama ruh pendidikan Aceh hilang. Kekompakan antar lembaga yang dibangun oleh para pejuang pendidikan Aceh sudah lebih dari 7 tahun tidak dilihat publik.

Pada perayaan HUT RI ke-77 yang upacara benderanya dipusatkan di lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh, Rabu (17/9/2022), ruh Darussalam yang sudah lama hilang itu kini muncul kembali.

Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Dr. Ir. Marwan , dan Rektor UIN Ar- Raniry Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.Ag melakukan upacara bersama dan berbaur terlihat akrab. Sebuah pemandangan yang telah lama hilang, bahkan 7 tahun lalu upacara bersama itu tidak lagi dilaksanakan.

Ini menjadi sejarah baru dan kembalinya ruh Darussalam, dimana tahun-tahun sebelumnya tidak ada kebersamaan antara dua rektor yang menjadi ikon pendidikan Aceh ini. UIN Ar-Raniry dan USK, dimana dua lembaga pendidikan dibangun pejuang Aceh untuk memajukan pendidikan di ujung Barat Pulau Sumatera ini.

Kini pada pelaksaan HUT RI ke-77 momentum kebersaman telah dikembalikan, para civitas kedua kampus ini terlihat berbaur bersama, menghilangkan “perbedaan” dan mengembalikan ruh yang sudah lenyap sekitar 7 tahun lalu.

Catatan Dialeksis.com, jalinan kebersamaan ini menunjukkan ke public bahwa hubungan keharmonisan dan sinergisasi kedua rektor dalam memajukan pendidikan di Aceh sudah tercipta, yang mana selama ini beku.

Baik Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan, dan Rektor UIN Ar- Raniry Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.Ag, dalam keterangan singkatnya kepada Dialeksis.com mengakui, keduanya sangat mementingkan kebersamaan dalam memajukan dunia pendidikan di Aceh.

“Momentum peringatan HUT RI ke-77 ini ada nilai sejarah baru bagi USK dan UIN Ar-Raniry, sama sama membangun kebersamaan dalam memajukan dunia pendidikan Aceh,” sebut Marwan.

Kekompakan dua petinggi pendidikan Aceh ini telah membuat para peserta upacara menemukan ruhnya kembali yang selama ini hilang.

“Kami sebenarnya rindu dengan upacara kebersamaan ini, sudah lama tidak dilakukan. Namun pada HUT kemerdekaan RI ke-77 ini baru bisa dilaksanakan kembali, setelah tujuh tahun tidak dilakukan,” sebut salah seorang peserta upacara.

Publik pun berharap, ruh semangat Darussalam yang sudah muncul kembali ini dapat dipelihara dengan baik dan sebagai bukti bahwa budaya dan pendidikan Aceh itu dibangun atas kebersamaan. (Baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda