kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Seribu Mapala Se Indonesia Adakan Berbagai Kegiatan di Takengon

Seribu Mapala Se Indonesia Adakan Berbagai Kegiatan di Takengon

Sabtu, 11 November 2023 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Mahagapa sedang mengevaluasi persiapan kegiatan Mapala se Indonesia di Takengon, Medio November 2023

DIALAKEIS.COM| Takengon- Diperkirakan sekitar 1000 mahasiswa pencinta alam (Mapala) se Indonesia dalam sepekan di medio November 2023 akan meramaikan kota dingin Takengon. Para mahasiswa dari berbagai penjuru tanah air akan mengadakan beragam kegiatan di Bumi Gayo.

“Kalau untuk seluruh kegiatan kita perkirakan ada 3.000 peserta yang ikut ambil bagian. Diantaranya ada pelajara juga, baik itu untuk penghijauan di Bur Kelieten, temu wicara mahasiswa pecinta lingkungan dan arung jeram,” sebut ketua pelaksana Rahmat Rizki (Pedel), dalam keteranganya Sabtu (11/11/2023).

Menurut Pedel pangilan sandi pecinta alam, yang didampingi sekertarisnya, Hadi rindiani (Gaharu), Kegiatan yang dipusatkan di Kota Takengon, dimana Mahasiswa Gajah Putih Pecinta Alam (Mahagapa) yang dipercayakan sebagai panitia dalam kegiatan ini, walaupun pihaknya masih “terbatas” finansial, namun kegiatan mahasiswa seluruh Indonesia ini akan berlangsung sukses.

Dijelaskan, untuk hari ini Sabtu (11/11/2023) siang menjelang sore, sudah tiba 27 mahasiswa dari Universitas Lancang Kuning Riau. Demikian dengan mahasiswa dari dari daerah lainya, semunya kini sudah bergerak menuju Gayo Lut.

Menurut Fadel, khusus untuk kalangan mahasiswa diperkirakan ada 1.000 orang. Dari seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan diperkirakan pesertanya mencapai 3.000 orang, karena pihaknya juga melibatkan pelajar.

Ada beragam kegiatan diantaranya, temu Wicara Kenal Medan - XXXIII Aceh, Mapala tingkah Perguruan tinggi Se-Indonesia. Ada penghijauan di gunung bersejarah di Gayo, Burni Kelieten, sebuah gunung yang menjulang sebelah tenggara Danau Lut Tawar. Ada juga agenda arung jeram di Lukup Badak.

Dijelaskan panitia, dalam agenda nasional yang dihadiri Mapala seluruh Indonesia, pihaknya mengusung tema, Tema: TWKM XXXIII Temu wicara kenal Medan Mapala se-Indonesia. Eksistensi Mahasiswa Pencinta Alam terhadap Garda terakhir Ekosistem louser.

“Dengan pelaksanaan pertemuan Mapala pertama sekali secara nasional di Takengon Aceh Tengah, yang merupakan TWKM XXXIII tahun 2023, adalah upaya meningkatkan kesempatan bagi pemuda Indonesia untuk berpartisipasi dan mengexplore sumber daya alam Aceh” jelasnya.

Kegiatan ini, tambah Pedel dan Gaharu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memperingati hari sumpah pemuda, untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap NKRI, serta konsistensi Mahasiswa Pecinta Alam terhadap penyelamatan “Ekosistem Terakhir Gunung Leuser ”.

Sementara untuk kegiatan temu wicara kenal medan XXXIII, pihak panitia para peserta mampu menerapkan semboyan "Jaya di Hutan Wibawa di Kota. Pemuda harus mengambil peran sebagai agen perubahan, menciptakan sebuah momentum untuk menciptakan sejarah bagi bangsa Indonesia.

“Sudah barang tentu,” tambah Pedel,” wujud tri dharma perguruan tinggi harus tercermin dalam sikap para mahasiswa. Dimana harus ada pengabdian kepada masyarakat, menumbuhkan kesadaran sikap kritis dan meningkatkan peran serta mahasiswa pencinta alam terhadap permasalahan lingkungan,” sebutnya.

Menurut panitia dari Mahagapa yang berposko di Kampus Gajah Putih, Bebangka, Pegasing, ini merupakan catatan sejarah, karena baru pertama kalinya temu wicara diselenggarakan di provinsi Aceh, kegiatan ini walau sudah menjadi agenda rutin sejak 32 tahun terahir.

“Kami mohon doa dan dukungan semua pihak, demi suksesnya agenda nasional ini, dimana mahasiswa Gayo kini mencatat sejarah, karena baru pertama sekali diadakan di Aceh,” jelasnya.

Agenda berbagai kegiatan ini akan berlangsung 12 sampai 18 November di Kota Takengon, mulai dari temu wicara, arung jeram dan kegiatan penghijauan di Burni Kelieten. ( rel)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda