Beranda / Berita / Aceh / Serambi Mekah Miliki Masjid Berbentuk Tempurung Kelapa di Pidie

Serambi Mekah Miliki Masjid Berbentuk Tempurung Kelapa di Pidie

Minggu, 19 Maret 2023 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Keunikan dan keindahan Masjid Tempurung Kelapa di Aceh (Jamal Pangwa/MNC Portal)


DIALEKSIS.COM | Aceh - Tanah rencong Aceh di kenal dengan daerah syariat islamnya di mana hampir seluruh pelosok pendesaan di tanah rencong Aceh miliki satu unik masjid masing-masing sebagai tempat ibadah umat muslim, namun biasanya masjid memiliki kubah yang berada di atap seperti biasanya.

Namun berbeda dengan masjid yang satu ini unik dan indah bahwa bentuk nya hampir semua bangunan masjid berbentuk kubah, bahkan banyak warga menyebutkan masjid ini berbentuk seperti tempurung kelapa karena hampir semua nya bulan sampai ke bawah.

Nah bagi anda yang pernah melintas di jalur jalan nasional Banda Aceh - Medan pasti tak pernah asing lagi dengan masjid yang satu ini dan pastinya pernah melihat masjid yang indah dan unik ini, masjid berbentuk nya unik seperti tempurung kelapa yang menutup semua sisi bangunan.

Masjid unik dan indah itu terletak di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh, masjid ini di namai masjid raudhatul rahman letaknya persis di sisi jalan negara Banda Aceh - Medan, sehingga siapa yang melintas pasti melihat masjid ini apalagi sempat menunaikan ibadah shalat di masjid tersebut.

Namun dari sisi arsitektur, masjid ini terkesan tanpa tiang penyangga yang menopang kubah yang sangat besar tersebut layaknya masjid - masjid lainnya, namun jika di cermati bangunan lingkar masjid ini menjadi penyanggah utama masjid tersebut.

Bahkan masjid ini tidak memiliki penutup atau jendela khusus bagian bangunan yang terbuka di jadikan jendela secara alami masjid ini memiliki tiga pintu yakni sisi kiri -kanan masjid dan bagian belakangnya.

Kendati hal yang unik lagi adalah tempat wudhu masjid ini ada dua jenis pertama tempat wudhu yang berbentuk bak mandi besar, tempat wudhu ini merupakan tempat wudhu layaknya masjid - masjid di Aceh pada zaman dahulu ketika masyarakatnya menggunakan tempat penampungan air yang besar untuk wudhu bersama.

Di samping itu masjid ini juga mengikuti modernisasi, selain tempat wudhu yang terbuat dari bak air besar, kini juga mengunakan kran hanya saja tempat wudhu dari kran ini masyarakat saat wudhu harus duduk, karena di depan kran tersebut di buat tempat duduk bagi yang hendak wudhu.

Salah satu identitas yang menunjukan Aceh sebagai penegak syariat islam adalah banyaknya masjid dan meunasah (surau) dan mushalla dari segi jumlah dan kualitas masjid di Aceh tidak ragukan lagi hampir semua masjid di Aceh memiliki arsitektur yang unik dan indah.

Sementara itu Mahyuddin A Latif sebagai pengurus masjid raudhaturrahman menyatakan bahwa kondisi di dalam masjid ini rasanya sejuk memapar jiwa raga, bahkan banyak orang berpikir berada di dalam akan kepanasan di karenakan dari luar sepertinya tak kelihatan jendela atau ruang terbuka.

Kendati seluruh bangunan terbuat dari beton tapi tidak ada suara suara pantulan gema karena pada akhir lengkung dinding dalam hingga di lantai di pasang lapisan kayu sebagai pengedap suara warnanya yang seperti warna pelitur membuat ruang dalam masjid relatif mewah lalu pagar pembatas tingkat dua didesain dengan ukiran ala jepang juga dengan warga pelitur coklat tua ikut menyamankan mata.

Canggihnya masjid raudhaturrahman yang berkapasitas sekitar 2000 jamaah dan bermenara tinggi 37 meter itu, masjid ini di buka 24 jam tanpa di tutup, masjid yang di desain oleh Ir.Azwar Abubakar yang merupakan di Padang Tiji mantan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi indonesia yang kala itu masih sebagai seorang konsultan di Banda Aceh.

Azwar terilhami dari salah satu arsitektur masjid di melbourn australia dimana kubahnya hanya satu bulatan bagaikan tempurung kelapa untuk kontruksi dikerjakan oleh ahli kontruksi rancang bangun Ir.Masri Sutan Bandaro dosen fakultas teknis unsyiah, masjid yang di bangun pada tahun 80 an ini selalu ramai dengan jamaah salat setiap hari nya. [jamalpangwa/inews]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda