kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Seorang Wartawan di Aceh Tengah Diancam Bunuh

Seorang Wartawan di Aceh Tengah Diancam Bunuh

Jum`at, 11 November 2022 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM| Takengon- Jurnalisa, mantan ketua PWI Aceh Tengah yang juga wartawan Rakyat Aceh dan menulis di Kabargayo.com, membuat laporan polisi atas ancaman pembunuhan terhadap dirinya.

Laporan polisi Kamis (10/11/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB di Polres Aceh Tengah, Jurnalisa bukan hanya ditemani istrinya yang turut “melerai” ketika pengancam mendatangi rumah, namun dia turut didampingi beberapa wartawan.

Ancaman pembunuhan itu diduga akibat pemberitaan yang ditulis Jurnalisa yang sudah terbit di media online Kabargayo.com dengan judul “Proyek Pengerjaan Pasar Rejewali Ketol Diduga Dikerjakan Asal Jadi dan Lambat, Anggaran Fantastis”.

Tidak lama setelah berita itu ditayangkan, pada malamnya sekitar jam 20.00 WIB, rumahnya didatangi dua pria yang dikenalnya.

“Pada saat itu mereka menggedor pintu gerbang, lalu saya keluar, wajah mereka terlihat marah, mereka bahkan mencoba memukul,” sebut Jurnalisa dalam keteranganya kepada media.

“Saat kejadian itu, istri saya keluar dari rumah untuk berusaha melerai. Satu orang pria saat itu berteriak, ‘kamu tidak tau berurusan dengan siapa, kubunuh nanti kamu’,” ungkap Jurnalisa meniru ucapan pria itu.

Ancaman bunuh itu dijelaskan Jurnalisa, diucapkan pria itu berulang kali, walau istrinya sudah melerai dan mendinginkan suasana. Merasa dirinya terancam, ahirnya Jurnalisa membuat laporan polisi.

Dalam berita yang diterbitkan Kabargayo.com yang ditulis Jurnalisa dan pengakuanya pada hari ini Jumat (11/11/2022) juga akan ditayangkan di Rakyat Aceh, wartawan ini menuliskan berita tentang pelaksanaan proyek Pasar Rejewali Ketol diduga dikerjakan asal jadi dan lambat, anggaran fantastis.

Dalam berita yang sudah ditayangkan Kabargayo.com ini Jurnalisa selain menulis hasil kunjunganya ke lapangan, juga menyentil kontraktor yang diduga seorang anggota DPRK Aceh Tengah meminjam perusahaan.

Nilai proyeknya mencapai Rp. 3.675.166.000 anggaranya berada dari dana Anggaran Pembelanjaan Biaya Negara.

Dalam berita itu Jurnalisa berusaha mengkonfirmasi Konsultan pengawas melalui selularnya, namun saat dihubungi Jurnalisa, konsultan pengawas ini tidak mengangkatnya. Berita yang sudah ditayangkan itu, diduga sebagai pemicu dirinya diancam bunuh.

Ahirnya wartawan Rakyat Aceh ini dan juga menulis di Kabargayo.com membuat laporan polisi atas ancamanya. Pada hari ini juga, Jumat (11/11/2022) akan menggelar aksi demo di Tugu Simpang Lima Takengon, aksi ini bentuk solidaritas wartawan atas kejadian ini.


Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda