Beranda / Berita / Aceh / SEMA FEBI IAIN Lhokseumawe Klarifikasi Pemberitaan Tidak Tepat Terkait Musyawarah Mahasiswa

SEMA FEBI IAIN Lhokseumawe Klarifikasi Pemberitaan Tidak Tepat Terkait Musyawarah Mahasiswa

Kamis, 23 Januari 2025 23:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Umum SEMA FEBI IAIN Lhokseumawe Periode 2024-2025, Uswatun Hasanah Putri Nasution. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (SEMA FEBI) IAIN Lhokseumawe memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang dimuat di www.lpmalkalam.com pada 20 Januari 2025 dengan judul Mahasiswa Hukum Tata Negara Soroti Pelaksanaan Musyawarah Mahasiswa FEBI.

Dalam keterangan tertulis yang diterima dialeksis.com, pada Kamis (23/1/2025), SEMA FEBI merasa perlu memberikan klarifikasi terhadap beberapa informasi yang kurang tepat dalam pemberitaan tersebut.

Pertama, kami ingin menegaskan bahwa proses seleksi calon peserta Musyawarah Mahasiswa (Musma) telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 

"Setiap calon peserta telah melalui tahapan verifikasi administratif yang ketat dan transparan. Panitia seleksi telah bekerja secara profesional dan berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan dalam tata tertib Musma," sebutnya.

Sebagai informasi, tahapan pelaksanaan kegiatan Musma FEBI telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:

• Pendaftaran pasangan calon: 9-14 Januari 2025

• Penetapan calon: 15 Januari 2025

• Pelaksanaan Musma: 20 Januari 2025

Kedua, terkait pernyataan yang menyebutkan adanya calon peserta yang tidak memenuhi persyaratan administratif, kami dapat memastikan bahwa seluruh peserta yang telah lolos seleksi telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan. 

Proses verifikasi dilakukan secara objektif dan sesuai dengan standar yang berlaku guna memastikan kelancaran dan keabsahan pelaksanaan Musma.

Ketiga, tuduhan yang dilemparkan oleh mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN) tidak berdasar, karena yang bersangkutan bukan bagian dari internal FEBI, melainkan pihak eksternal. Oleh karena itu, yang bersangkutan tidak memiliki informasi yang valid terkait proses Musma di FEBI.

Keempat, dalam paragraf kedua berita yang dimuat oleh Al-Kalam, disebutkan adanya narasumber berinisial "Z". Kami menegaskan bahwa penyebutan inisial dalam berita tersebut bukan merupakan bentuk tulisan ilmiah yang sesuai dengan prinsip jurnalistik. Seharusnya identitas narasumber disebutkan secara lengkap untuk menjaga transparansi dan kredibilitas berita.

Kelima, kami menilai bahwa Al-Kalam tidak dapat membuat berita yang bersifat sepihak dengan hanya mengandalkan sumber yang tidak jelas. 

SEMA FEBI menegaskan bahwa pembuatan berita harus berdasarkan liputan langsung dari anggota Al-Kalam yang berada di tempat kejadian. Jika tidak, maka berita yang dibuat dapat dianggap tidak valid.

Keenam, opini liar yang beredar terkait Musma FEBI tidak dapat dijadikan dasar untuk pemberitaan yang objektif. Al-Kalam harus memastikan bahwa setiap informasi yang diterima dari netizen memiliki bukti yang valid sebelum dirilis. Sebagai lembaga Pers mahasiswa yang independen, Al-Kalam seharusnya memilah informasi mana yang layak untuk dipublikasikan dan mana yang tergolong sebagai hoaks.

"Kami menghargai setiap masukan dan kritik yang disampaikan oleh mahasiswa, termasuk dari saudara Akrim Abshor. Kami senantiasa terbuka untuk menerima saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan dan peningkatan kualitas kegiatan di masa mendatang. Namun demikian, kami mengajak seluruh pihak untuk mendiskusikan segala permasalahan secara langsung melalui mekanisme yang telah tersedia, demi menghindari kesalahpahaman dan penyebaran informasi yang kurang tepat," ucap SEMA FEBi dalam klarifikasi itu.

SEMA FEBI berkomitmen untuk terus menjalankan Musma secara transparan, adil, dan sesuai dengan prinsip demokrasi kampus. Kami juga telah menyiapkan jalur komunikasi resmi bagi mahasiswa yang ingin menyampaikan pertanyaan atau keberatan terkait pelaksanaan Musma.

Demikian klarifikasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan mahasiswa dan civitas akademika. Kami berharap semua kegiatan civitas akademika ke depannya dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI