kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Selama Ramadhan, Tren Kebakaran di Banda Aceh Menurun

Selama Ramadhan, Tren Kebakaran di Banda Aceh Menurun

Sabtu, 08 Juni 2019 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, M Nurdin Ssos (Foto: Ist)



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -  Selama bulan Ramadhan Tahun 2019 ini, terjadi penurunan signifikan terkait kasus kebakaran di Wilayah Kota Banda Aceh.  Hal tersebut menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, M Nurdin Ssos, terjadi selain karena kesadaran warga terkait tindakan preventif kebakaran yang semakin baik, juga ekses gencarnya sosialisasi yang dilakukan oleh DPKP Kota Banda Aceh

"Tahun ini terjadi trend penurunan signifikan kebakaran di Kota Banda Aceh. 2017 ada 27 kasus 2018 ada 17 kasus, sedang 2019 tinggal 7 kasus. Pengurangan ini salah satunya sosialisasi yang gencar dilakukan Dinas Kebakaran kota Banda Aceh terkait pencegahan dan langkah langkah preventif. Baik melalui tatap muka langsung maupun via media sosial. Hal ini sendiri merupakan tupoksi DPKP" Ujar Nurdin kepada Dialeksis.com, Jumat (7/6/2019).

 Kasus kebakaran yang umumnya terjadi, sebut nurdin, terjadi perumahan perumahan

"Kalau kejadian yang paling banyak memang dirumah rumah ekses aktivitas di dapur.  Pada intinya kebakaran ini terlajur dianggap lumrah oleh warga. Banyak warga belum mengerti cara yang benar mencegah kebakaran. Di bulan Ramadhan umumnya kecenderungan kebakaran meningkat karena tingkat kewaspadaan masyarakat kurang.  Namun Alhamdulilah kini kasus kebakaran di Banda Aceh semakin menunjukan tren penurunan" ujarnya.


Layanan Pemadam Banda Aceh Diatas SPM Nasional

Sementara dari sisi infrastruktur baik sarana dan prasana penunjang aktivitas pemadam kebakaran, menurut nurdin sejauh ini cukup memadai. Bahkan dirinya mengaku sejauh ini layananan Damkar Banda Aceh jauh diatas Standar Pelayanan Minimal (SPM ) nasional.

"Kalau untuk kebakaran di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, saat ini kondisi sarana dan prasanan itu cukup memadai. Bahkan pelayanan kita sejauh ini lebih dari SPM nasional. Bila di nasional itu 15 menit sampai di lokasi. Untuk Banda Aceh area WMK (wilayah manajemen kebakaran) tidak melebihi 7Km, dengan demikian layanan atau respon time bisa sampai ke lokasi kejadian tidak lewat 10 menit dari pengaduan yang diterima"ungkapnya

Sejauh ini, DPKP Banda Aceh memiliki armada Pemadam Kebakaran sebanyak 3 unit di Pos Induk. Uni pemadam tersebut  di dukung dengan 3 unit water suplay dan di dukung oleh 9 - 10 personil setiap harinya. Adapun  Di pos pembantu masing masing tersedia 1 armada damkar dengan 3 orang petugas setiap harinya. Setiap petugas bekerja 1 x 24 jam untuk setiap piket atau penugasan.

"Kita tidak menggunakan Hidran Umum, kita menyediakan bak penampung disetiap pos. Setiap bak penampung itu mampu memenuhi kebutuhan pemadam kebakaran. Damkar Banda Aceh terdapat 5 Pos Layanan, 1 Pos Induk di Geuceu Meunara dan 4 Pos Pembantu yang terdiri dari 1 Pos di Simpang Mesra, 1 Pos di Gampong Pango, 1 Pos di Jalan Pelangi Gampong Mulia dan 1 Pos lagi di dekat Rusunawa Keudah/Peulanggahan" pungkasnya

Sementara Kendali penugasan dilakukan oleh Pos Induk, semua pengaduan yg diterima melalui call center 0651 113 akan diteruskan dan di tindaklanjuti oleh pos terdekat. Apabila kebakaran dalam skala besar atau berkaitan dengan keselamatan harta benda dan jiwa akan di back up oleh semua pos damkar.  (PD)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda