Selama Pandemi COVID-19, Pedagang Ikan di TPI Lampulo Banyak Merugi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Indra Wijaya
Para nelayan memilah ikan hasil tangkapan di TPI Lampulo, Banda Aceh, Minggu (18/10/2020). [Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak masuknya pandemi Covid-19 ke Indonesia pada Maret 2020 lalu, banyak sektor usaha maupun UMKM yang mengalami dampak dari wabah virus Corona.
Jalaluddin (45) salah satunya. Ia merupakan pedagang ikan yang berada di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Lampulo yang mengaku merasakan dampak serius akibat pandemi Covid-19 yang saat ini di Aceh sudah 6434 kasus yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia mengaku sebelum pandemi dagangan ikan yang dijualnya cepat habis. Namun sekarang, untuk menjual 10 keranjang ikan saja belum tentu habis dalam sehari.
"Kalau dulu banyak mahasiswa yang beli ikan sebelum pandemi. Kalau sekarang kan anak kuliah pada balik kampung, terus para pemilik warung nasi juga nggak beli banyak ikannnya," kata Jalaluddin saat ditemui dialeksis.com di TPI Lampulo, Banda Aceh, Minggu (18/10/2020).
Kata dia, selama pandemi ini juga, ia mengaku lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan. Untung dari ikan yang ia jual tak terlalu banyak, malah kata dia, lebih banyak merugi dari pada untungnya.
"Umumnya lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan selama Covid ini. Contohnya hari ini, saya beli ikan itu seharga Rp450 ribu, yang berhasil saya dapat hanya Rp350 ribu saja," jelasnya.
"Kadang-kadang ada uang Rp100 ribu tapi pengeluarannya sebanyak Rp150 ribu."
Jika dibandingkan sebelum pandemi kata Jalal, sangat aman. Para pedagang ikan sejahtera, dikarenakan daya beli ikan hasil tangkapan nelayan tinggi.
"Aman kali, malah kita bisa menabung. Tapi kalau sekarang susah, di luarpun ikan ditampung susah," pungkasnya.(IDW)