kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sekda Serahkan Piagam Penghargaan Kepada 77 Kepsek dan Guru di Agara

Sekda Serahkan Piagam Penghargaan Kepada 77 Kepsek dan Guru di Agara

Jum`at, 08 Oktober 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Sekretaris Daerah Aceh, dr.Taqwallah, M.Kes, memberikan arahan saat bersilaturahmi dengan Pimpinan dan Warga Dayah, dalam rangka sosialiasasi vaksinasi Covid-19, di Dayah Perbatasan Darul Amin Aceh Tenggara, Kamis (7/10/2021). [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Kutacane - “Ayo photo kita rame-rame, masing-masing pegang sertifikatnya. Dapatnya susah ini piagam,” ujar salah seorang guru, kepada rekan sesama guru penerima Piagam Penghargaan atas capaian vaksinasi covid-19, di halaman belakang Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), Kamis (7/10/2021) sore.

Berdasarkan rilis yang diperoleh Dialeksis.com, Jumat (8/10/2021), sebanyak 77 kepala sekolah (Kepsek) dan guru se-Kabupaten Aceh Tenggara menerima Piagam Penghargaan dari Pemerintah Aceh, yang diserahkan seacara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah, atas capaian 80 persen hingga 100 persen vaksinasi Covid-19 siswa. Para Cek Gu terlihat girang dan saling mengabadikan momen bahagia tersebut.

Salah satunya adalah Tiarmawati Br Sembiring. Kepala Sekolah SMA Swasta Panti Harapan Aceh Tenggara ini sukses melaksanakan vaksinasi covid-19 tahap pertama kepada sebanyak 30 tenaga pendidik dan 553 siswa sekolah tersebut.

Tiarmawati mengungkapkan, sosialisasi dan pendekatan kepada wali siswa menjadi kunci sukses sekolahnya melaksanakan vaksinasi hingga mencapai 100 persen.

“Sosialisasi dan pendekatan yang baik kepada wali siswa menjadi kunci sukses 100 persen pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di sekolah kami. Nanti tanggal 12 Oktober kami akan melaksanakan vaksinasi tahap kedua,” ujar Tiarmawati.

Tak hanya di Aceh Tenggara, sebelumnya Sekda juga menyerahkan Piagam Penghargaan capaian vaksinasi Covid-19, 80 persen hingga 100 persen kepada 18 Kepala Sekolah dan Wali Kelas se-Kabupaten Gayo Lues, di Mushalla SMA Negeri 1 Blangkejeren.

Kepada para kepala sekolah dan guru, Sekda mengingatkan agar tidak terlena pada sukses vaksinasi tahap pertama. Karena setelah 14 hari para siswa akan menerima suntikan vaksin tahap kedua.

“Terima kasih dan apresiasi kami kepada seluruh sekolah atas kerja kerasnya sehingga mampu menyelesaikan vaksinasi siswa. Semoga apa yang bapak Ibu lakukan mampu memotivasi sekolah-sekolah lainnya di Aceh. Jangan terlena karena kita akan segera masuk ke vaksinasi tahap kedua,” ujar Sekda berpesan.

Sosialisasi Vaksinasi Warga Dayah

Sebagaimana diketahui, ini merupakan hari keempat Sekda Aceh bersama rombongan berkunjung ke kabupaten/kota se-Aceh, untuk mensosialisasikan vaksinasi kepada para ulama dan pimpinan dayah.

Hari ini, Sekda mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi kepada ulama dan pimpinan dayah se-Kabupaten Gayo Lues, yang digelar di Aula Meuligoe Bupati Gayo Lues.

Dalam pemaparannya, Sekda mengajak seluruh warga dayah dan pesantren untuk turut menyukseskan gerakan vaksinasi dayah yang telah berlangsung sejak tanggal 1 Oktober hingga 15 Oktober mendatang.

“Fokus Pemerintah Aceh saat ini adalah vaksinasi warga dayah. Saya mengajak para ulama dan pimpinan dayah untuk secara bersama-sama kita sukseskan gerakan ini agar kekebalan kelompok segera terbentuk dan kita bisa beraktivitas seperti sediakala,” kata Sekda.

Taqwallah juga menjelaskan, selama ini berbagai penelitian dan pengalaman telah membuktikan, bahwa vaksinasi adalah cara yang sudah terbukti ampuh melemahkan penyakit yang dibawa oleh virus.

Berdasarkan pengalaman tersebut, saat ini Indonesia dan seluruh dunia sedang gencar melaksanakan vaksinasi, untuk menekan penyebaran Covid-19.

Pria yang pernah dinobatkan sebagai Dokter Teladan itu mencontohkan salah satu kisah sukses vaksinasi, yaitu vaksinasi cacar dan vaksinasi polio. Berkat gerakan massal imunisasi cacar dan polio berhasil ditanggulangi.

“Pada dekade 1960-an hingga 1970-an, sebanyak 100 hingga 200 orang divaksinasi cacar setiap hari. Setelah sukses, tahun 1980 imunisasi cacar dihentikan. Selanjutnya, vaksinasi polio tahun 1995-1997. Pada bulan September anak usia 5 hingga 10 tahun diberi vaksin polio. Sejak 2006 kasus polio tidak lagi ditemukan. Hingga akhirnya pada 27 Maret 2014 diterbitkan Sertifikat Bebas Polio,” ungkap Taqwallah.

Sekda juga menambahkan, hingga saat ini setiap calon Jama’ah Haji dan Umrah juga wajib vaksin meningitis, untuk mencegah penularan sakit peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.

“Jika tidak divaksin meningitis, maka calon jama’ah haji dan umrah tidak dibolehkan masuk ke wilayah Arab Saudi,” imbuh Taqwallah.

Dalam kegiatan sosialisasi ini, Sekda Aceh turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri. Sore hari, Sekda dan rombongan juga mensosialisasikan vaksinasi warga dayah, di Dayah Perbatasan Darul Amin Aceh Tenggara. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda