kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sebanyak 300 Ribu Pelayan Publik, Sudah Vaksinasi Dosis Pertama di Aceh

Sebanyak 300 Ribu Pelayan Publik, Sudah Vaksinasi Dosis Pertama di Aceh

Sabtu, 02 Oktober 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 304.245 petugas pelayanan publik sudah vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dosis I, atau sekitar 63,6 persen dari sasaran yang mencapai 478.489 orang di Aceh. Vaksinasi dosisi II sudah dituntaskan oleh 177.556 orang, atau 37,1 persen. Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 124 orang, dan kasus baru 58 orang di Aceh.

Dari rilis yang diperoleh Dialeksis.com, Sabtu (2/10/2021), Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, kepada awak media massa Jumat (1/10/2021) menyampaikan, petugas pelayanan publik merupakan kelompok masyarakat yang memiliki interaksi langsung dengan banyak orang dan rentan terpapar virus corona. 

Ia menjelaskan, para petugas publik seperti Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas lainnya yang bertugas di bandara/selabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. 

Kemudian, pria yang jamak disapa SAG itu memaparkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi petugas kesehatan (Nakes), para lanjut Usia (lansia), masyarakat rentan dan umum, serta cakupan vaksinasi bagi remaja, usia 12 - 17 tahun di Aceh. 

Ia menjelaskan, Nakes yang sudah vaksinasi dosis pertama telah mencapai 61.223 orang, atau 108,4 persen dari target awal yang jumlahnya sekitar 56.470 orang. Nakes yang sudah vaksinasi dosis II sebanyak 53.953 orang atau 95,5 persen. Sedangkan Nakes yang sudah mendapat dosis III vaksin Moderna sebanyak 16.730 orang atau 29,6 persen, rincinya.  

Sementara itu, lanjutnya, vaksinasi dosis I bagi kelompok lanjut usia (Lansia) sudah mencapai 29.397 orang, atau sekitar 8,7 persen dari target sebanyak 339.125 orang. Lansia yang telah tuntas melakukan suntikan dosis II sebanyak 14.246 orang atau sekitar 4,2 persen. 

Kemudian masyarakat umum dan kelompok rentan lainnya. Target vaksinasi kelompok ini berjumlah 2.577.792 orang. Sebanyak 593.628 orang telah melakukan vaksinasi dosis I, atau sekitar 23 persen. Sedangkan 249.908 orang, atau sekitar 9,7 persen telah mendapatkan dosis II sesuai waktu yang ditetapkan. 

Selanjutnya, tambah SAG, sebanyak 25.245 remaja telah melakukan vaksinasi dosis I di Aceh, atau sekitar 4,4 persen dari target sasaran yang mencapai 577.015 orang. Sedangkan, suntikan dosis II telah diberikan kepada 13.940 remaja, atau setara dengan 2,4 persen. 

Secara umum, simpulnya, progres vaksinasi dosis I di Aceh sudah mencapai 1.013.783 orang, atau 25,2 persen dari total sasaran yang mencapai 4.028.891 orang. Yang sudah melakukan suntikan dosis II, sebanyak 509.603 orang, atau 12,6 persen. Suntikan dosis kedua terikat dengan waktu suntikan dosis I bagi masing-masing orang dan kelompok sasaran, katanya. 

"Penduduk Aceh yang cukup syarat sebagai sasaran vaksinasi Covid-19 hendaknya segera melakukan vaksinasi pada kesempatan pertama, agar transmisi virus corona terhenti, dan kita dapat hidup normal kembali,” ujarnya. 

Kasus kumulatif 

Selanjutnya, ia melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh sudah mencapai 37.792 orang, hingga 1 Oktober 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat tinggal 1.707 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) 34.148 orang. Sedangkan, kasus meninggal dunia secara kumulatif sudah mencapai 1.937 orang. 

Data kasus kumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah  hari ini sebanyak 58 orang. Pasien yang sembuh bertambah 124 orang, dan data penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 10 orang, tuturnya. 

Kasus baru 58 orang meliputi warga Nagan Raya sebanyak 13 orang, Banda Aceh 11 orang, Aceh Tengah enam orang, Pidie Jaya dan Pidie sama-sama lima orang. Kemudian Aceh Selatan tiga orang, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Basar, dan Aceh Barat, masing-masing dua orang. Lima lagi masing-masing warga Langsa, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Barat Daya, dan Simeulue. 

Sementara itu,  pasien yang sembuh sebanyak 124 orang, yakni warga Aceh Besar 31 orang, Banda Aceh 19 orang, Aceh Tengah 18 orang, Aceh Jaya 15 orang, dan Bireuen 13 orang. Kemudian warga Simeulue delapan orang, Pidie enam orang, Pidie Jaya lima orang, Sabang empat orang, Langsa tiga orang, dan warga Bener Meriah sebanyak dua orang. 

Kemudian, lanjutnya, 10 kasus meninggal dunia yang dilaporkan hari ini warga Aceh Timur dan Aceh Tengah sama-sama tiga orang, Aceh Besar dua orang, warga Pidie dan Banda Aceh masing-masing satu orang. Semua kasus tersebut terjadi dalam periode 10 Agustus “ 26 September 2021. "Bukan kasus baru," tegasnya. 

Lebih lanjut, ia memaparkan data kumulatif kasus probable, yakni sebanyak 892 orang, meliputi 809 orang selesai isolasi, tidak ada lagi yang isolasi di rumah sakit, dan 83 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya. 

Sedangkan kasus suspek secara kumulatif tercatat sebanyak 9.956 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.951 orang, sedang isolasi di rumah dua orang, dan tiga orang sedang diisolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh, tutupnya. [] 

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda