Satu Lagi, Lada Aceh Dilepas Secara Nasional dengan Nama Lamkuta 1
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aceh dikenal dengan salah satu jalur rempah dunia, tidak heran jika di Aceh banyak dijumpai tanaman lada yang merupakan rempah utama untuk bumbu masak dan obat obatan. Lada merupakan salah satu komoditi perkebunaan yang selama ini jadi binaan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh.
Bireuen salah satu kabupaten yang dikenal dengan penghasil lada utama selain Kabupaten Aceh Besar, Aceh Utara dan kabupaten lainnya di Provinsi Aceh.
Tahun 2024, Distanbun Aceh melalui Kepala UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Tanaman Perkebunan (BBHTP) Zaini menyebutkan, tahun 2024 Distanbun Aceh bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan pelepasan sidang terhadap komoditi lada di Bireuen dengan nama Lamkuta 1.
Lada Lamkuta 1 ini yang dilepas adalah hasil dari penilaian kebun sumber unggul lokal yang dikenal dengan nama lada sicupak yang telah dilepas sebagai benih unggul lokal beberapa tahun yang lalu oleh Dirjen Perkebunan atas nama Menteri Pertanian RI.
Awal November 2024 lalu dilaksanakan sidang pelepasan Lada Lamkuta 1 bersama Kementerian Pertanian di Bogor Jawa Barat. Sidang pelepasan tersebut dipimpin oleh Ketua Tim Penilai Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan, Dhani Gartina, S.Kom., MT, yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Benih Perkebunan Bersama tim TPV Kementan RI.
Dalam sidang tersebut, varietas Lamkuta 1 dinyatakan layak untuk dikembangkan secara nasional di tanah air, sementara ada satu varietas lada Aceh dengan nama varietas Lamkuta 2 juga diusulkan menjadi varietas unggul nasional, namun karena ada beberapa data dan penilaian yang belum tepat sehingga ditunda pelepasannya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, melalui Kepala UPTD Balai Benih Hortikultura, Tanaman Pangan dan Tanaman Perkebunan, Zaini, menyampaikan bahwa varietas Lamkuta 1 memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan oleh masyarakat dalam rangka peningkatan nilai ekonomi untuk kesejahteraan petani dimasa yang akan datang khususnya di Provinsi Aceh dan provinsi lainnya.
“Dengan dilepasnya lada Lamkuta 1 ini, kita harapkan minat petani dalam melakukan budidaya lada kedepan akan semakin meningkat, dikarenakan sumber benihnya mudah didapatkan untuk bahan tanam di areal atau daerah penghasil lada lainnya,” jelasnya.
Lada Varietas Lamkuta 1 ini merupakan salah satu kekayaan plasma Aceh yang harus dijaga dan dilestarikan. Hal itu untuk menjadi ikon pembangunan pertanian khususnya komoditi perkebunan di nusantara sekaligus memperkuat kembali posisi Aceh sebagai jalur rempah dunia. [ADV]