Beranda / Berita / Aceh / Satpol PP Aceh Larang Hura-Hura dan Main Petasan Sambut Tahun Baru

Satpol PP Aceh Larang Hura-Hura dan Main Petasan Sambut Tahun Baru

Kamis, 29 Desember 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Kepala Satpol PP dan WH Provinsi Aceh, Jalaluddin SH MM. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Provinsi Aceh, Jalaluddin SH MM menyampaikan bahwa tim sejauh ini sudah rutin patroli dan masyarakat Aceh dilarang hura-hura.

Ia mengatakan, Satpol PP sendiri sudah pasti ingin menciptakan ketertiban, kenyamanan, dan ketentraman di objek-objek wisata.

"Intinya objek-objek wisata yang akan dituju oleh masyarakat akan terus dilakukan pemantauan," kata Jalaluddin kepada Dialeksis.com, Kamis (29/12/2022). 

Sementara itu, jumlah pengunjung wisata tidak dibatasi. Namun, pengunjung harus tetap menjaga ketertiban untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Juga tidak kalah pentingnya, masyarakat harus menjaga kesopanan dan nilai-nilai syariat Islam.

"Persiapan dari Satpol PP sendiri sudah rutin dilakukan. Kami akan mengadakan patroli, sekarang ini juga kami sudah mulai was-was pada pencegahan penyalahgunaan narkoba," tuturnya.

Tim Satpol PP sejauh ini sudah turun ke lapangan dan bekerja sama dengan BNNP untuk pencegahan narkoba. Ini merupakan progress dari Presiden RI, Joko Widodo terhadap perang kasus narkoba.

"Di Aceh pun sudah marak pengguna narkoba, jadi tugas kita bersama adalah upaya pencegahan," jelasnya.

Terkait petasan sebenarnya akan menciptakan suasana ketidaknyamanan nantinya, otomatis tidak boleh dan Saptol PP akan turun ke lapangan untuk memantau ini. Di Aceh juga sudah ada peraturan bahwa petasan dilarang. 

"Yang menjual juga nggak boleh. Kita akan memantau ke lapangan, kita berikan arahan-arahan supaya tidak menjual petasan," tegasnya lagi.

Jalaluddin mempersilakan masyarakat sambut tahun baru ini dan berlibur ke Aceh, tapi dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman, menjaga budaya-budaya lokal dengan baik, menjaga nilai-nilai yang sinkron dengan ajaran agama-agama Islam.

"Ciptakan suasana yang tertib, aman, damai, dan nyaman di Aceh," pungkasnya. [AU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda