kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Satgas Pangan Polri Sebut Harga Beras Mulai Turun

Satgas Pangan Polri Sebut Harga Beras Mulai Turun

Jum`at, 06 Oktober 2023 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengakui ada kenaikan harga beras setelah mengecek tempat penggilingan padi, gudang Bulog, dan pasar di seluruh Indonesia akibat El Nino. Namun, harga beras diklaim mulai turun.

"Memang ada kenaikan akibat El Nino. Namun, setelah pemerintah meluncurkan beras Bulog ke wilayah, khususnya di Cipinang, hari ini beras sudah turun ke Rp11 ribu sekian. Artinya sedikit lagi masuk harga eceran tertinggi (HET)," kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

Whisnu menyebut pihaknya terus mendorong pemerintah untuk mengambil panen dari masyarakat. Menurutnya, secara kuantitas kebutuhan beras memenuhi. Artinya, kata dia, kebutuhan beras Indonesia kurang lebih 30 juta ton setahun.

"Kalau dibagi satu bulan 1 juta sampai 2 setengah juta ton. Saat ini posisinya cukup," ujar jenderal bintang satu itu.

Whisnu mengaku telah mengecek langsung panen raya di Kalimantan Selatan. Hasil panen padi itu dipastikan akan diserap langsung oleh Bulog memenuhi kebutuhan beras medium.

"Pemerintah sudah mengizinkan untuk impor 2 juta ton, dan ini sudah mencapai 1,7 juta ton yang masuk ke Indonesia. Kurang lebih 300 ribu ton lagi akan datang lagi dari luar negeri," ungkap Whisnu.

Harga bahan pokok jenis beras mengalami kenaikan di sejumlah wilayah. Salah satunya di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dari normalnya sekitar Rp11 ribu untuk jenis medium kini melambung jadi Rp13 ribu per kilogram.

"Ini rekor, harga tertinggi yang terjadi selama ini," kata pedagang beras asal Desa Pogalan, Trenggalek, Siti Muawanah, Rabu (4/10/2023).

Siti menduga melambungnya harga beras disebabkan kemarau panjang. Kebutuhan beras tinggi, sementara petani tak lagi menanam padi karena sediaan air sawah yang menipis. 

Di wilayah Keresidenan Kediri, merujuk data yang sama, Trenggalek terbilang paling mahal. Perbandingannya, harga beras di Tulungagung, yakni Rp10.933 per kilogram, Kota Blitar Rp11.272 per kilogram dan Kabupaten Blitar Rp11.200 per kilogram. 

Harga beras kualitas medium di Kota Kediri Rp11.450 per kilogram, Kabupaten Kediri Rp 11.066 per kilogram dan Kabupaten Nganjuk Rp11.866 per kilogram. Kondisi itu membuat Trenggalek masuk 10 besar harga beras tertinggi di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda