DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fenomena sapi berkeliaran di ruas jalan nasional tepatnya di Jalan Lintas Nasional Banda Aceh-Medan kawasan Pasar Caleue, Kabupaten Pidie, kian meresahkan warga.
Amatan dialeksis.com pada Sabtu, 8 November 2025, di antara lalu-lalang mobil dan sepeda motor, beberapa ekor sapi tiba-tiba muncul dari tepi jalan, berjalan santai tanpa pengawasan.
Para pengendara spontan mengerem mendadak, sebagian menyalakan klakson keras-keras, mencoba menghalau hewan ternak itu agar menepi di sekitar pasar tradisional Caleue.
Kawasan Pasar Caleue memang terletak di jalur utama Banda Aceh-Medan yang ramai setiap hari. Di sekitar area itu terdapat sekolah, perumahan warga, dan sejumlah pertokoan yang membuat arus kendaraan meningkat tajam pada pagi dan sore hari.
Namun, di tengah kesibukan tersebut, kawanan sapi sering terlihat menyeberang, bahkan berkumpul di sekitar pintu masuk pasar dan halaman sekolah. Tak jarang kendaraan harus memperlambat laju, sementara pengguna jalan lain terpaksa menunggu hingga sapi-sapi itu menyingkir.
“Ini sangat berbahaya. Tadi pagi saya hampir tertabrak dengan sapi yang tiba-tiba keluar dari pinggir jalan. Kita tidak tahu siapa pemiliknya,” ujar Lukman, pengendara asal Sigli yang rutin melintas di jalur tersebut, saat berbincang dengan Dialeksis.com.
Menurutnya, bukan hanya sekali dua kali peristiwa semacam ini terjadi. Para pengguna jalan sudah sering melihat kawanan sapi berjalan bebas di tengah jalan raya, bahkan sesekali duduk santai di bahu jalan tanpa pengawasan.
“Kalau terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan terjadi kecelakaan. Kadang sopir kaget, banting setir, malah bisa menabrak kendaraan lain. Ini sangat rawan, apalagi malam hari atau saat hujan deras, pandangan terbatas,” tambah Lukman.
Ia berharap kesadaran pemilik ternak meningkat agar tidak membiarkan hewan peliharaan mereka berkeliaran di area publik, apalagi di jalan nasional yang menjadi jalur utama kendaraan antarprovinsi.
Lukman menilai, masalah ini tak bisa hanya diserahkan pada kesadaran warga semata. Ia meminta pemerintah daerah, kepolisian, dan Satpol PP untuk turun tangan menertibkan ternak lepas tersebut.
“Kami harap ada tindakan nyata. Jangan tunggu ada korban baru bertindak. Paling tidak, ada razia ternak lepas atau imbauan langsung kepada masyarakat, supaya mereka paham risikonya,” pungkasnya.