Beranda / Berita / Aceh / Santri Misbahul Ulum Lulus Sekolah Kedinasan STMKG 2024

Santri Misbahul Ulum Lulus Sekolah Kedinasan STMKG 2024

Minggu, 08 Desember 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Indra Phonna Dewantara santri Pesantren Modern Misbahul Ulum lulus seleksi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) tahun 2024. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Indra Phonna Dewantara santri Pesantren Modern Misbahul Ulum lulus seleksi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) tahun 2024.

STMKG merupakan sekolah kedinasan di bawah naungan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Setelah lulus, seluruh mahasiswa dibawah naungan STMKG langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan penempatan di seluruh Indonesia.

Ruang lingkup kerja taruna STMKG dibawah kedinasan BMKG adalah melakukan pengamatan cuaca khusus sesuai kebutuhan jaringan, antara lain radar cuaca/hujan, dan penerima citra satelit cuaca termasuk peringatan gempa bumi dengan data yang akurat.

Selanjutnya, Indra Phonna Dewantara merupakan santri Pesantren Modern Misbahul Ulum Angkatan ke 27 (Marayal Intishar), Indra adalah anak dari Bapak Eko Susanto dan Ibu Nora Susita, Indra merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang tinggal di Desa Batuphat Barat, Kecamatan Muara satu, Kota Lhokseumawe.

Indra menceritakan bahwa awal dirinya mengetahui informasi seleksi penerimaan Taruna Baru STMKG, tepatnya pada tanggal 22 Mei 2024. 

“Informasi ini saya dapatkan dari hasil diskusi bersama orangtua saya dan walikelas kelas saya Ustadz Juanda kala itu, berawal dari sana saya mempelajari tentang STMKG”. Ujar Indra kepada Dialeksis.com, Ahad (8/12/2024).

Kemudian, Indra menambahkan bahwa seiring berjalan waktu ketertarikan untuk mempelajari mengenai fenomena atau proses yang terjadi pada langit dan bumi menjadi semakin menarik karena kemajuan teknologi yang digunakan oleh BMKG dalam meneliti atau memprediksi terkait fenomena alam seperti proses turunya hujan, skala terjadi gempa bumi, tsunami dan lain-lain. 

“Saya bersyukur berkat dukungan dari semua pihak, saya dapat mendaftar dan bersaing dengan seluruh peserta di Indonesia dan mendapatkan kelulusan di STMKG” kata Indra.

“Dilingkungan saya, hanya sedikit orang yang mengetahui sekolah kedinasan negara, mayoritas kawan-kawan saya hanya mengetahui IPDN, padahal masih banyak sekolah kedinasan lainnya” kata Indra.

Sejalan dengan itu, Indra juga menerangkan bahwa berkat lulus di STMKG, Indra sudah sangat meringankan beban kedua orang tua, dikarenakan seluruh pendidikannya gratis dan ditanggung oleh pemerintah. 

Selain itu, Taruna STMKG juga mendapatkan tunjangan ikatan dinas atau yang bisa disebut dengan uang saku setiap bulannya dan ketika lulus nanti lulusan dari STMKG nantinya akan diangkat menjadi ASN golongan 3A di kantor BMKG seluruh Indonesia.

Pada tanggal 23 Mei 2024 Indra mendaftarkan diri menjadi Calon Taruna STMKG melalui website dikdin.bkn.go.id. Kemudian tanggal 18 Juli 2024 merupakan hari pengumuman seleksi administrasi Calon Taruna STMKG tahun 2024, dan pada hari itu Alhamdulillah Indra lulus berkas administrasi dan berhak untuk mengikuti tahap tes selanjutnya.

“Alhamdulillah, berkas yang saya upload diterima oleh sistem dengan baik, tahap awal sudah membuat saya sedikit tenang” Kata Indra.

Selanjutnya Indra mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), pada tanggal 24 Juli 2024 ketika itu Indra hanya memiliki waktu kurang lebih selama 3 minggu untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi SKD, beberapa materi ikut diujiankan diantaranya Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum dan Tes Karakteristik Pribadi atau TKP.

“Meski hanya 3 minggu, saya semaksimal mungkin mengupayakan untuk belajar dengan serius termasuk mengikuti program bimbel untuk menunjang pengetahuan saya” imbuhnya.

Alhamdulillah Indra bisa menyelesaikan ujian SKD dengan perolehan skor 451 (sangat memuaskan) dengan rincian nilai TWK sebanyak 95, nilai TIU sebanyak 155 dan nilai TKP sebanyak 201. 

Pada tanggal 12 Agustus 2024, hari di mana pengumuman hasil SKD dikeluarkan, Hanya 100 orang yang dinyatakan lulus dari 1.972 peserta yang mendaftar di jurusan instrumentasi MKG. Indra berhasil menempati posisi rangking 4 se-Indonesia dalam seleksi SKD.

“Saya sangat terkejut dan bahkan tidak percaya atas prestasi yang saya raih, karena bisa mendapatkan posisi ke -4 dari 1.972 peserta dari seluruh Indonesia, padahal saya hanya fokus selama 3 minggu” tegas Indra. 

Indra juga menambahkan bahwa selama proses seleksi seluruh calon taruna mengikuti tes dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), seluruh calon peserta diperiksa secara teliti sebelum memasuki ruangan tes, bahkan saat test disiarkan langsung secara live di YouTube sehingga siapapun yang ingin melihat bisa secara realtime.

"Menggunakan sistem CAT dalam seleksi memang penuh tantangan, namun inilah ujian yang harus saya lalui semuanya terlewati secara objektif, terbuka dan bersih,” kata Indra.

Selanjutnya, setelah lulus SKD Indra Kembali mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang atau SKB pada tanggal 30 Agustus 2024. Seleksi Kompetensi Bidang merupakan seleksi akademik yang ada di STMKG terdiri dari 3 materi yaitu Fisika, Matematika dan Bahasa Inggris.

“Alhamdulillah pada tanggal 30 Agustus 2024 saya berhasil lolos tahap seleksi SKB dengan skor 180 dengan rincian matematika 45, Fisika 100 dan Bahasa Inggris 35,” kata Indra.

Pada tanggal 9 September 2024 Indra kembali melaksanakan tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Meuraksa Banda Aceh dan pada saat itu Alhamdulillah Indra merasa tidak ada kendala terkait kesehatannya dan semuanya berjalan dengan lancar.

Hingga pada tanggal 12 September 2024 Indra melaksanakan tes jasmani dan wawancara di Stasiun Meteorologi kelas 1 Bandara Sultan Iskandar Muda, Indra berhasil menyelesaikan target yakni lari sejauh 2,4 KM dalam waktu kurang lebih 11 menit.

“Meski sangat kelelahan dalam menghadapi ujian fisik, namun saya selalu ingat bahwa perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil,” ucap Indra.

Setelah mengikuti tes jasmani, siang hari kala itu Indra melaksanakan seleksi selanjutnya yaitu tes wawancara di kantor Stasiun Meteorologi kelas 1 Bandara Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh.

Walau sempat merasa khawatir, namun dikarenakan Indra sudah terbiasa menjalani ujian Syafahi atau ujian lisan di pesantren, Indra tidak terlalu gugup dan bisa menyelesaikan seleksi wawancara dengan lancar tanpa ada kendala.

“Ujian lisan yang saya ikuti saat seleksi masuk STMKG, sama halnya dengan ujian lisan yang dilaksanakan di Pesantren, ini sangat memudahkan saya,” ujarnya.

Kemudian, Indra juga bercerita bahwa manfaat menjadi santri sangatlah banyak, diantaranya santri selalu dilatih untuk berdisiplin dalam menuntut ilmu. Dengan berbagai program pengembangan diri, santri dari pesantren telah banyak yang sukses baik didalam maupun diluar negeri.

Indra juga menambahkan bahwa ujian lisan di pesantren sungguh memberi dampak kepada mentalitas santri, dampak mental yang sangat berpengaruh salah satunya adalah santri menjadi percaya diri menghadapi ujian yang bersifat individual, sehingga tidak terjadi demam panggung dan gerogi berlebih saat ujian wawancara.

Tanggal 24 September 2024 merupakan hari di mana pengumuman akhir seleksi PTB STMKG, Pada hari itu Indra merasa sangat deg-degan dikarenakan pengumuman di informasikan tengah malam pukul 24.00 WIB melalui website resmi negara.

Hal yang tidak terdugapun terjadi, nama Indra Phonna Dewantara dinyatakan lulus dan berhak melanjutkan Pendidikan di STMKG sebagai Taruna Baru tahun 2024.

"Saya sangat senang dan sangat bersyukur pada Allah ta'ala dikarenakan Alhamdulillah nama saya tertera di sana dan saya diterima menjadi Taruna STMKG tahun 2024," ungkapnya.

Indra juga menambahkan bahwa hasil ini tidak pernah terlepas dari usaha, doa orang tua, bimbingan guru dan semangat dari kawan-kawan di Pesantren.

“Saya tidak pernah menyangka, walau saya mondok di Pesantren selama enam tahun, saya bisa lulus seleksi di Sekolah Kedinasan Negara.” tegas Indra.

Kemudian, disela wawancara Indra sempat terharu dan teringat masa-masa perjuangan untuk mencapai kelulusan pada STMKG Tahun 2024. Indra menceritakan bahwa peran orangtua sangatlah menentukan Langkah yang akan diambil untuk masa depan.

“Ayah saya selalu berpesan untuk tidak ragu dalam bersaing, karena pada dasarnya manusia itu tercipta dengan bentuk yang sama, namun yang membedakan adalah usaha,” kata Indra.

Disaat masa sulit, Ibu dan Ayah selalu mendukung Langkah saya untuk maju, terkadang mereka khawatir dikarenakan semangat saya pernah surut saat mengetahui persaingan ini skala Nasional.

“Ayah dan Ibu saya juga mengatakan bahwa rasa takut itu dimanapun ada, namun yang dibutuhkan hanyalah usaha dan berdoa, selebihnya allah yang menentukan,” ungkap Indra. 

Sejalan dengan itu, peran guru di Pesantren juga menjadi kunci utama keberhasilan. Indra mengungkapkan bahwa Pesantren adalah tempat dimana disiplin itu diterapkan secara ketat, Indra diajarkan ilmu agama dan pelajaran umum, bahkan diayomi selama 24 jam dalam Pendidikan di luar kelas. 

“Saya tidak merasa sendiri, dulu saat saya minim informasi, walikelas saya selalu hadir untuk membantu memberi motivasi dan informasi secara umum tentang pendidikan,” ungkapnya.

Indra juga berterimakasih banyak kepada seluruh majelis guru di Pesantren Modern Misbahul Ulum atas keikhlasannya dalam mendidik Indra.

“Saya teringat, kala itu saya sering berkonsultasi dengan walikelas saya, kebetulan Ustadz Juanda juga sangat terbuka untuk mempertimbangkan segala aspek yang membuat saya bingung harus melangkah kemana,” tegasnya.

Guru saya sekaligus walikelas saya pernah berpesan bahwa janganlah mengulang kegagalan yang sama yang pernah dilakukan orang lain.

“Saya teringat pesan guru saya, jangan melakukan kesalahan yang pernah saya lakukan,” kata Indra.

Indra berharap semoga adik-adik nantinya bisa menyusul jejaknya di STMKG, atau bahkan di sekolah kedinasan yang lain. Sehingga nama Pesantren Modern Misbahul Ulum menjadi lebih unggul dan terkenal dikarenakan bisa menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas dan bisa bersaing dengan level Nasional dan Internasional.

Indra juga menambahkan, Sejujurnya Pesantren Modern Misbahul Ulum memiliki peran yang sangat besar dan penting dalam hidup saya sehingga saya bisa diterima menjadi Taruna STMKG pada tahun ini. mengapa demikian? dikarenakan saya sudah belajar dan melaksanakan pendidikan di Misbahul Ulum selama 6 tahun.

“Zaman sekarang, modal terbesar untuk sukses diantaranya adalah menjadi santri,” ujar Indra.

Indra mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman baik itu dalam sisi akademik maupun non akademik dengan pengalaman tersebut nantinya Indra bisa lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan asrama yang ada di STMKG bagi Taruna tingkat 1.

“Kisah saya hanyalah segelintir kisah perjuangan dari santri, Saya yakin ke depan khusunya santri Pesantren Modern Misbahul Ulum akan banyak yang sukses dari segala bidang dengan kamampuan dan bekal masing-masing saat mondok”, pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI