Minggu, 11 Mei 2025
Beranda / Berita / Aceh / Lantik KTR Malang Raya, Illiza: Jaga Nama Baik Aceh di Perantauan

Lantik KTR Malang Raya, Illiza: Jaga Nama Baik Aceh di Perantauan

Minggu, 11 Mei 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

DIALEKSIS.COM | Malang - Keluarga Tanah Rencong (KTR) Malang Raya menggelar Halal Bi Halal Akbar yang dirangkai dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus periode 2025–2028, Sabtu (10/5/2025), di Auditorium Poltekes Kemenkes Malang. 

Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai kalangan warga Aceh di wilayah Malang Raya.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, turut hadir dan secara resmi melantik kepengurusan baru KTR Malang Raya. Dalam sambutannya, Illiza menyampaikan apresiasi atas kekompakan warga Aceh di tanah rantau dan menekankan pentingnya menjaga nama baik Aceh di luar daerah.

“Paguyuban seperti KTR ini menjadi jembatan penting dalam membina ukhuwah dan membangun komunitas yang saling mendukung. Selain sebagai wadah silaturahmi, KTR juga berperan dalam melestarikan budaya Aceh di tanah rantau, serta menjunjung nilai-nilai keacehan yang luhur,†ujar Illiza.

Ia juga mengingatkan agar seluruh anggota KTR menjadi duta-duta Aceh yang menjaga citra positif dan menjunjung tinggi nilai kesantunan, toleransi, serta semangat kebersamaan dalam keberagaman. 

“Kita harus menjaga kenusantaraan kita, menghormati perbedaan, dan menjalin hubungan baik dengan semua kalangan di daerah tempat kita tinggal,†imbuhnya.

Illiza juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pengurus yang baru dilantik. Ia berharap KTR Malang Raya dapat terus menjadi garda terdepan dalam membangun sinergi positif antarwarga Aceh di perantauan. “Saya percaya, dengan kekompakan dan semangat kebersamaan, KTR Malang Raya akan mampu menjadi teladan dalam menjaga nama baik daerah, serta memperluas jejaring sosial dan budaya yang saling menguatkan,†tutup Illiza.

Sementara itu, Ketua KTR Malang Raya yang baru dilantik, Salahuddin Salam, menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 300 warga Aceh yang terdata di Malang, dengan 40 persen di antaranya merupakan pelajar dan mahasiswa. 

Salah satu program prioritas kepengurusan kali ini adalah peningkatan kenyamanan asrama mahasiswa melalui renovasi tiga asrama; Cut Meutia, Cik Ditiro, dan Pocut Baren, dengan dukungan anggaran dari Pemerintah Aceh sebesar Rp800 juta.

“Fokus kami adalah mempererat ukhuwah dan silaturahmi melalui kegiatan sosial, keagamaan, hingga pendampingan wirausaha. Mayoritas warga Aceh di sini memiliki latar belakang usaha di bidang kuliner, dan kita ingin membangun kekuatan ekonomi berbasis kebersamaan,†terang Salahuddin.

Acara turut dihadiri oleh perwakilan Wali Kota Malang dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Dewan Pembina KTR Amalia Marzuki, serta ditutup dengan tausiah dari Ustaz Lukman Hakim.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
diskes
hardiknas