DIALEKSIS.COM | Sigli - Warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Perempuan Sigli yang harus membesarkan bayinya di tempat tersebut, merasa terharu atas kedatangan Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Aceh, Dyah Erti Idawati, ke tempat mereka.

Hal tersebut diungkapkan oleh Vina, ibu dari bayi berusia 11 bulan yang diasuhnya di Lapas sejak dilahirkan.

Ia mengaku terharu dikunjungi langsung oleh istri Gubernur Aceh. Ia mengatakan, sudah begitu lama tidak ada satupun dari keluarganya yang datang berkunjung sejak ia mendekam selama setahun lebih.

“Suami saya saat ini di Lapas Kajhu,” kata Vina.

Vina begitu berterimakasih atas bantuan alat kelengkapan bayi yang diberikan BKMT Aceh.

Ia memang sangat butuh peralatan tersebut. Selama ini ia rela bekerja apapun di Lapas asal diberikan upah untuk memenuhi keperluan dirinya dan bayi.

“Saya sering angkat galon air di Lapas, Alhamdulillah dapat sedikit upah,” kata perempuan asal Riau itu.

Hal yang sama juga dirasakan Erni Sulaiman, ia begitu terharu dan berterimakasih diberikan berbagai kebutuhan untuk anaknya oleh BKMT Aceh. “Terimakasih sekali sudah peduli pada kami."

Mata perempuan asal Krueng Mane, Aceh Utara itu kian berkaca-kaca saat menceritakan kisah pilu hidupnya selama di Lapas.

Selama setahun setengah di Lapas tidak ada keluarga yang bisa berkunjung dan membantu kebutuhan hidupnya dan bayi. Ia tabah dan cukup menerima persediaan yang diberikan pihak Lapas.

Erni harus mendekam di penjara karena terjerat kasus jual beli sabu. Ia terpaksa menerima tawaran mengantarkan sabu karena terjepit kebutuhan biaya hidup. Saat ini ia begitu butuh bantuan dari siapapun.

Selain menanggung bayi yang bersamanya di Lapas saat ini, Erni juga memiliki tiga anak lainnya. Ketiga anak tersebut tinggal bersama neneknya di kampung halaman. Sementara ayah anak-anak tersebut sudah meninggal dunia.

Kepala Lapas Perempuan Sigli, Endang Sriwati, menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang diberikan Ketua BKMT Aceh beserta pengurus untuk warga binaan di Lapas yang ia pimpin.

Ia mendoakan agar Ketua BKMT diberi kemudahan rejeki, sehat dan diberi keberkahan umur.

“Kami berharap ada kegiatan lainnya di sini dari BKMT, kami bersyukur ibu mengunjungi kami,” kata Endang, Senin (25/4/2022).

Endang menyebutkan, Lapas Perempuan Sigli memiliki kapasitas untuk menampung 138 orang. Saat ini warga yang menempati mencapai 160 orang ditambah delapan bayi dan balita yang lahir di Lapas tersebut. Mayoritas dari warga binaan tersebut terjerat kasus narkoba.

“Kami tidak menganggap mereka penjahat, tapi mereka anak-anak yang perlu binaan,” ujar Endang.

Adapun bantuan yang diberikan Ketua BKMT Aceh, Dyah Erti Idawati, antara lain terdiri dari satu unit balai pengajian, paket perlengkapan bayi dan balita, alat kelengkapan salat, Al-Quran dan buku kajian agama.

Dyah mengaku bahagia bisa kembali berkunjung ke Lapas perempuan di Sigli. Ia mengatakan, warga binaan lapas perempuan menjadi salah satu kalangan yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan dari BKMT selama bulan suci Ramadhan.

“Kami mendoakan warga binaan di sini jangan ada yang kembali lagi kemari setelah menjalani jatah hukuman, cukup sekali atas kekhilafan kemarin dan pengaruh orang hingga terjebak kemari,” kata Dyah. [HA]