Beranda / Berita / Aceh / Said Mulyadi Pimpin Ndaru (Derek Guru) Aceh

Said Mulyadi Pimpin Ndaru (Derek Guru) Aceh

Kamis, 08 Februari 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Mantan Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi (kanan) dilantik sebagai Ketua Ndaru (Derek Guru) oleh Ketua pusat, Aditya Yusma di Banda Aceh, Rabu (7/2/2024). Foto: net


DIALEKSIS.COM | Aceh - Di Banda Aceh, sebuah kebanggaan tersendiri terjadi ketika mantan Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, diangkat menjadi Ketua Umum Ndaru (Derek Guru) Aceh. Pelantikan ini, yang dipimpin oleh Aditya Yusma, ketua Ndaru pusat, menandai langkah penting bagi gerakan ini di wilayah Aceh.

Ndaru, yang berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti "cahaya guru" atau keberuntungan, adalah sebuah gerakan relawan yang didirikan oleh Abah Luthfi, seorang figur yang dikenal luas di masyarakat Aceh. Di bawah kepemimpinan Abah Luthfi, gerakan ini telah menarik perhatian banyak orang, termasuk para santri di pulau Jawa.

Kehadiran Said Mulyadi sebagai Ketua Umum Ndaru Aceh memberikan semangat baru bagi gerakan ini. Dalam acara pelantikan tersebut, Sekjen Ndaru (Derek Guru), Rohadi, menjelaskan bahwa Ndaru adalah sebuah perhimpunan yang berkomitmen untuk menyebarkan pengetahuan dan kebaikan kepada masyarakat.

Ndaru juga didukung oleh sejumlah pembina berpengalaman, seperti Habib Soleh, mantan Kasad Jenderal Dudung Abdurrahman. Dukungan dari para pembina ini memperkuat posisi Ndaru dalam menjalankan misinya di seluruh Indonesia.

Gerakan ini bukan hanya beroperasi di Aceh, tetapi juga telah tumbuh di 20 provinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua dan Papua Barat. Mereka adalah relawan yang berkomitmen untuk mendukung Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.

Rohadi menegaskan bahwa Ndaru akan terus menjalankan cara berpolitik yang berbeda, tanpa membalas hinaan dan fitnah yang mungkin dihadapi. Mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan mereka dengan semangat gotong royong dan keberagaman yang menjadi kekuatan utama gerakan ini.

Dengan sisa waktu yang ada, relawan Ndaru akan terus bekerja keras untuk mencapai target mereka. Ini adalah langkah positif menuju pembangunan politik yang lebih baik di Indonesia, di mana keberagaman dan semangat gotong royong menjadi landasan utama. 

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda