Beranda / Berita / Aceh / Safari Ramadan di Masjid Lambhuk, Cek Zainal Kupas Keutamaan Sedekah

Safari Ramadan di Masjid Lambhuk, Cek Zainal Kupas Keutamaan Sedekah

Selasa, 22 Mei 2018 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM| Banda Aceh – Setelah dibuka oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Masjid Shadaqah, Lamlagang, pada 3 Ramadan lalu, Safari Ramadan Pemko Banda Aceh berlanjut ke Masjid Al-Islahiyah, Lambhuk, Senin (21/5/2018).


Kali ini Tim Safari Ramadan Pemko Banda Aceh dipimpin oleh Wakil Wali Kota Zainal Arifin. Turut serta dalam rombongan Sekretaris Daerah Bahagia bersama para pejabat lainnya di lingkungan Pemko Banda Aceh.


Usai melaksanakan Salat Isya secara berjamaah, wakil wali kota menyerahkan bantuan kemakmuran masjid dari Pemko Banda Aceh sebesar Rp 15 juta untuk Masjid Al-Islahiyah. Selanjutnya, pria yang akrab disapa Cek Zainal turut menyampaikan tausiah dengan tema "Keutamaan Sedekah".


Dalam tausiahnya, alumni Fakultas Dakwah UIN Ar-Raniry ini mengajak para jemaah untuk memperbanyak amal saleh termasuk bersedekah selama Ramadan. "Dalam bulan penuh rahmah ini Allah SWT akan melipatgandakan pahala atas setiap kebaikan yang kita lakukan."


Ia berkisah, seorang sahabat pernah berkeluh-kesah kepada Nabi Muhammad SAW karena tak mampu bersedekah, berinfak, dan berzakat seperti yang orang-orang kaya lakukan. Padahal dirinya sangat ingin melakukannya, namun tak memiliki uang atau harta. "Jawab Rasulullah; kata-kata yang baik juga sedekah, begitu pula dengan perbuatan baik."


Kisah lainnya, lanjut Cek Zainal, seorang sahabat nabi saat akan meninggal dunia berucap tiga kalimat, "kenapa terlalu dekat tidak jauh, kenapa harus yang tua bukan yang baru, kenapa harus sedikit tidak banyak."


Kalimat pertama merujuk pada suatu ketika ia pernah menolong seorang buta untuk menyeberangi jalan. "Saat akan meninggal, Allah tunjukkan betapa besar pahalanya saat membantu orang buta tersebut. Kalimat kedua; ia pernah menyedekahkan pakaian bekas kepada orang yang membutuhkan, dan itupun sudah sangat besar pahalanya," kisahnya.


"Kalimat terakhir; saat sahabat nabi ini hendak makan berdua sang istri, datanglah seorang pengemis. Makanan yang mereka punya hanya dua potong roti. Setelah bertanya pada istrinya, lalu ia memberikan sepotong roti tersebut kepada pengemis dan sepotong lainnya untuk mereka makan berdua," kisahnya lagi.


"Berdasarkan kisah tersebut, hendaklah kita semua memanfaatkan momen kehidupan dan kesempatan yang masih ada untuk bersedekah sedapat mungkin menurut kemampuan kita kepada mereka yang membutuhkan. Mari kita yang punya kelebihan harta untuk bersedekah di jalan Allah, jangan terlalu mementingkan urusan dunia. Sejatinya sedekah merupakan salah satu bekal utama kita di akhirat kelak," pungkasnya. (Jun)

Keyword:


Editor :
HARIS M

riset-JSI
Komentar Anda