kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Saat Meugang, RPH Lambaro Bisa Sembelih Puluhan Ekor Ternak

Saat Meugang, RPH Lambaro Bisa Sembelih Puluhan Ekor Ternak

Senin, 13 Maret 2023 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Puskeswan melakukan pemeriksaan terhadap ternak dan memasangkan ear tag, sebagai tanda ternak telah menerima vaksin dan dipastikan sehat dan layak diperjual belikan, Senin (13/3/2023). [Foto: Media Center Aceh Besar]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Kegiatan pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) Lambaro saat meugang mengalami peningkatan. Pada hari biasa, RPH Lambaro biasanya memotong 5 ekor ternak, tapi saat meugang, RPH bisa menyembelih 20 hingga 22 ekor ternak.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, SP, MSi, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Besar, Firdaus, SP, mengatakan, Aceh Besar memastikan peredaran daging sapi dan kerbau di pasar hewan dalam kondisi sehat atau terbebas dari berbagai penyakit.

"Sebelum disembelih, ternak sapi dan kerbau diperiksa kesehatannya oleh petugas guna menjamin dagingnya tetap sehat dan halal dikonsumsi," ujar Firdaus, Senin (13/3/2023).

Ia menjelaskan, kehadiran RPH Lambaro telah membantu pedagang dalam menyediakan daging sehat dan halal.

"Artinya, daging sapi atau kerbau yang beredar di pasar Lambaro sudah dapat dipastikan halal dan dijamin kesehatannya karena cara penyembelihannya memenuhi syarat," jelasnya.

Firdaus mengatakan, pihaknya terus membangun kepercayaan pedagang atau peternak agar tetap menyembelih sapi dan kerbau di RPH Lambaro.

"RPH Lambaro adalah kebanggaan kita, karena memenuhi standar RPH modern serta daging yang dikeluarkan terjamin halal dan segi kesehatannya," kata Firdaus.

Ia mengatakan, petugas dari Dinas Pertanian Aceh Besar atau Tim Kesehatan Hewan melakukan pemeriksaan pada hewan yang akan masuk ke dalam pasar hewan yang ada di Aceh Besar. Pengecekan suhu dan kondisi fisik dari hewan ternak sebagai langkah untuk mengecek kesehatan setiap hewan ternak yang masuk ke pasar hewan. Pengecekan bertujuan untuk memastikan hewan ternak dalam kondisi sehat tidak terpapar Penyakit PMK.

“Dapat dipastikan untuk hewan yang masuk ke pasar hewan di Aceh Besar dalam kondisi sehat dan bebas akan virus PMK. Untuk transaksi jual beli sendiri memang belum menunjukkan peningkatan kemungkinan akan meningkat saat menjelang meugang nanti,” ungkap Firdaus.

Menurutnya stabilitas harga juga ditopang oleh kondisi kesehatan hewan, karena jika banyak hewan yang sakit, maka ketersediaan stok daging akan turut menurun. Oleh karena itu, upaya penyemprotan kandang menjadi penting sebagai langkah pencegahan.

“Kita sudah lakukan penyemprotan ke kandang-kandang ternak milik warga, serta pastikan kondisi kesehatan ternak mereka. Jika ada ternak yang sakit segera ditangani, agar ketersediaan stok daging jelang meugang tercukupi,” ucapnya.

Ia menjelaskan, terkait dengan harga daging per kilo saat meugang nanti, pihaknya masih mencatat bahwa harga daging berkisar Rp160 ribu sampai Rp170 ribu.

“Harga relatif aman, tidak ada kenaikan yang signifikan untuk daging sapi dan kerbau. Kalau stok insya Allah cukup untuk meugang nanti, dan mudah-mudahan daya beli masyarakat meningkat,” pungkasnya. [MCAB]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda