kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Rumoh Pangan Aceh Salurkan Hasil Food Rescue ke Warga Desa Alue Naga

Rumoh Pangan Aceh Salurkan Hasil Food Rescue ke Warga Desa Alue Naga

Senin, 07 Oktober 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Rumoh Pangan Aceh kembali melakukan kegiatan food rescue (penyelamatan makanan) ke warga Desa Alue Naga, Senin (7/10/2024). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam sebuah upaya untuk mengurangi limbah makanan dan membantu masyarakat yang membutuhkan, Rumoh Pangan Aceh kembali melakukan kegiatan food rescue (penyelamatan makanan) dari supermarket Simpang Lima Grocery.

Kegiatan kali ini melibatkan penyaluran makanan ke warga Desa Alue Naga

Rivan Rinaldi, Ketua Rumoh Pangan Aceh menjelaskan bahwa upaya ini bertujuan untuk mengurangi makanan berlebih yang berpotensi menjadi limbah, sekaligus membantu masyarakat yang memerlukan.

"Kegiatan ini bertujuan menyelamatkan makanan yang masih layak konsumsi dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak seperti supermarket, toko kue, dan restoran yang memiliki makanan berlebih namun masih layak dikonsumsi," ujar Rivan kepada Dialeksis.com,Senin (7/10/2024).

Sebelum makanan disalurkan, Rumoh Pangan Aceh melakukan proses sortir ketat untuk memastikan kelayakan konsumsi makanan yang didapatkan. 

"Kami lakukan sortir, kami periksa barangnya satu per satu, jika layak, maka kami bagikan. Jika tidak, kami olah atau buang sesuai prosedur," jelas Rivan.

Pada kesempatan kali ini, Rumoh Pangan Aceh berhasil menyelamatkan sekitar 30 kilogram makanan, dengan 5 kategori grosir layak konsumsi yang siap disalurkan. 

Makanan ini akan dibagikan kepada warga Desa Alue Naga, yang menjadi salah satu desa penerima manfaat program tersebut.

Rumoh Pangan Aceh telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan program food rescue ini.

"Dari supermarket, kami baru bekerja sama dengan satu pihak, namun dari event-event seperti pernikahan, sudah ada beberapa kali kami ambil makanan berlebih dari acara-acara tersebut. Ini adalah langkah positif untuk mengurangi limbah makanan," ungkap Rivan.

Selain supermarket, Rumoh Pangan Aceh juga berkolaborasi dengan produsen makanan seperti Maroon Cake dan Hotel The Pade. 

Meski saat ini masih dalam tahap komunikasi, Rivan optimistis dengan potensi perluasan kerja sama di masa depan. 

"Harapannya ini menjadi gerakan yang mampu menurunkan volume food waste di Aceh, yang sangat tinggi. Bahkan, per hari bisa mencapai 156 ton," tambahnya.

Rumoh Pangan Aceh menekankan bahwa gerakan ini bukan hanya soal menyelamatkan makanan berlebih, melainkan juga membangun kesadaran masyarakat untuk mengurangi limbah makanan di tingkat individu maupun kolektif. 

"Kami tidak berharap semakin banyak makanan terbuang, justru kami ingin makin banyak pihak sadar akan pentingnya pengurangan food waste. Idealnya, tidak ada makanan yang terbuang, karena itu artinya tujuan kita tercapai," tegas Rivan.

Program food rescue yang telah berjalan selama empat bulan ini diharapkan terus berkembang dengan dukungan dari berbagai sektor. 

Selain membantu masyarakat yang membutuhkan, gerakan ini juga merupakan langkah penting dalam menghadapi masalah besar terkait limbah makanan di Aceh.

Dengan semakin tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat, Rumoh Pangan Aceh berharap ke depan lebih banyak toko, restoran, dan pelaku usaha yang turut serta dalam gerakan ini. 

Kegiatan ini bukan hanya soal berbagi, tetapi juga tentang menjaga lingkungan dan membangun solidaritas antar masyarakat. 

Rumoh Pangan Aceh terus berkomitmen untuk menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dari perubahan positif di Aceh, baik dalam mengurangi limbah makanan maupun membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Tujuan utama kita adalah mengurangi volume food waste dan mendistribusikannya kepada yang membutuhkan. Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar, terutama bagi masyarakat Desa Alue Naga dan daerah-daerah lain di Aceh," pungkas Rivan. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda